Menggunakan metode Hazton mulai dikenalkan sejak tahun 2012. Penemunya adalah “Haz” dari Ir. H. Hazairin, Ms dan “Ton” dari Anton
Kamarudin Sp. M.Si. Metode ini digalakkan oleh pemerintah Kalimantan Barat karena mempunyai keunggulan dapat menghasilkan padi yang sangat banyak. Tetapi sebagai petani anda juga harus membaca kekurangannya juga. Tidak ada metode yang sempurna. Tetapi harus memahami filosofi lokal untuk mencapai kesempurnaan. Yaitu utamakan menjadi petani yang ramah dengan lingkungan.
Metode tanam padi hazton adalah metode tanam padi menggunakan benih tua berumur 25-35 hari dengan penanaman 20-30 padi perlubang. Sehingga tiap tanaman yang diharapkan adalah indukan, karena metode hazton tidak mengembangkan anakan. JIka anda bertanya kenapa harus tanam tua, karena dengan umur 20-30 hari perkembangan anakan padi sudah sedikit berkurang. Dengan metode hazton juga umur panen lebih cepat dari pada menggunakan metode tanam konvensional dan SRI.
Metode Hazton juga menekankan pemakaian pupuk yang banyak karena banyaknya kebutuhan pupuk sebanding dengan banyaknya indukan yang ditanam. Semakin banyak indukan yang ditanam, perawatan dan pupuk yang dipakai juga semakin banyak. Di samping itu jika menggunakan hazton, untuk indukan harus memakai semprot imunitas untuk menghindari hama padi.
Keunggulan metode tanam hazton:
Kelemahan metode tanam hazton :
Keberhasilan metode hazton untuk mencukupi kebutuhan padi dan makanan di daerah Kalimantan barat perlu mendapatkan apresiasi. Mengingat lahan pertanian di daerah Kalimantan yang memiliki struktur tanah gambut dan banyaknya daerah pertambangan.
Tapi perlu di ingat semua metode tanam adalah baik sesuai dengan kondisi dan kemampuan petani dalam berkarya. Tingkatkan hasil pertanian dan kemakmuran petani dengan intensifikasi petanian adalah hal yang perlu dilakukan petani. Untuk pembahasan selanjutnya tentang metode haston akan dijelaskan dalam kesempatan yang lain.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar