Kementan Perkenalkan Varietas Padi Ramah Lingkungan - Petani Udik

Recent Posts

ads

Hot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Rabu, 28 Maret 2018

Kementan Perkenalkan Varietas Padi Ramah Lingkungan


Trubus.id -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman meluncurkan dua varietas baru padi Green Super Rice (GSR) yang memiliki daya hasil tinggi dan lebih ramah lingkungan, yakni Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR.
Selain itu, dua jenis padi GSR ini diyakini lebih tahan dari hama dan mampu berpoduksi dengan baik di lahan kering atau tadah hujan.
Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Mohammad Ismail Wahab mengatakan, kedua varietas ini berpotensi menghasilkan panen sekitar 10 ton per hektar.
Dijelaskannya, GSR adalah istilah varietas padi dengan daya hasil tinggi dan lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi penggunaan input seperti pestisida, pupuk kimia, dan air.
Selain itu, Varietas ini juga mampu berproduksi tinggi dalam kondisi sub optimum, seperti kekeringan dan kebanjiran.
Ismail menambahkan, pada kondisi pemberian pupuk 75 persen dari dosis rekomendasi Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL), kedua varietas ini masih mampu menghasilkan 5,2 ton per hektare dan 6,71 ton per hektare. Ini lebih tinggi dibandingkan varietas padi lain, misalnya Ciherang yang hanya memberikan hasil 4,7 ton per hektare.
"Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR juga memiliki randemen (penyusutan) beras tinggi, lebih dari 65 persen," kata Ismail.
Dua jenis beras baru ini berpenampilan bening seperti kristal, dan pulen rasanya, yang disukai kebanyakan masyarakat Indonesia.
Sementara itu, peneliti Balitbang Kementerian Pertanian (Kementan) Untung Susanto menjelaskan, dua jenis padi varietas GSR ini dihasilkan berkat kerjasama penelitian dengan beberapa intitusi, yakni International Rice Research Intitute (IRRI), Bill and Melinda Gates Foundation, dan Pemerintah Tiongkok.
Inpari 42 dan 43 Agritan GSR menjadi varietas padi GSR pertama di Indonesia. Sejak akhir 2016 lalu, keduanya sudah diujicoba di beberapa wilayah yakni di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Tengah, Aceh, dan Banten.
"Kami simpulkan jenis padi ini lebih tahan hama, dan bisa ditanam di lahan kering atau tadah hujan," kata Untung.
Diceritakannya, saat terjadi 'ledakan' hama wereng coklat tahun 2017 di Karawang, Indramayu, Cilacap, Banyumas, dan Kebumen, daya tahan kedua varietas GSR ini terbukti mengalahkan varietas lain. Berdasarkan pembuktian itu, banyak petani berminat untuk terus menanam kedua varietas tersebut secara luas. [MLV/AS]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot