Petani Udik

Recent Posts

ads

Hot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Minggu, 18 Maret 2018

HET BERAS DAN KELAS MUTU BERAS BERDASARKAN PERMENTAN NO. 31 TAHUN 2017

08.32 0
beras butir panjang

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mengeluarkan kebijakan HET Beras dan penentuan Kelas Mutu Beras yang tertuang dalam PERMENTAN 31 TAHUN 2017.

HET Beras PERMENTAN 31/2017







HET Beras PERMENTAN 31/2017

Penentuan HET (harga eceran tertinggi) ini berdampak pada suplai beras ke pasar induk baik pasar induk cipinang maupun pasar johar karawang.

Kelas Mutu Beras berdasarkan PERMENTAN no. 31 tahun 2017 ini secara umum aturannya lebih longgar dibanding penetapan kelas mutu beras berdsarkan SNI 6128-2015.Beras Premium berdasarkan PERMENTAN 31/2017 komposisi beras kepala minimal 85% sedangkan beras premium berdasarkan SNI 6128-2015 sebesar 95%.
berikut syarat mutu beras menurut PERMENTAN no.31 Tahun 2017

Read More

Tahukah Anda Kelas Benih Padi ?

08.25 0
Hasil gambar untuk Klasifikasi benih padiGambar terkait

Klasifikasi  benih padi yang dikeluarkan Kementerian Pertanian dengan sub bagiannya yaitu Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) menempatkannya dalam 4 kelas, yaitu :
1. Benih Penjenis (BS / Breeder Seed / Label Kuning)
Benih penjenis (BS) adalah benih yang diproduksi oleh dan dibawah pengawasan Pemulia Tanaman yang bersangkutan atau Instansinya. Benih ini merupakan Sumber perbanyakan Benih Dasar.
2. Benih Dasar (FS / Foundation Seed / Label putih)
Benih Dasar (BD) adalah keturunan pertama dari Benih Penjenis. Benih Dasar diproduksi di bawah bimbingan yang intensif dan pengawasan yang ketat sehingga kemurnian varietas dapat terpelihara. Benih dasar diproduksi oleh Instansi/Badan yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan produksinya disertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi benih.
3. Benih Pokok (SS / Stock Seed / Label ungu)
Benih Pokok (BP) adalah keturunan dari  Benih Dasar yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa sehingga indetitas dan tingkat kemurnian varietas yang ditetapkan dapat dipelihara dan memenuhi standart mutu yang di tetapkan dan harus disertifikasi sebagai Benih Pokok oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih.
4. Benih Sebar (ES / Extension Seed / Label Biru)
Benih Sebar (BR) merupakan keturunan dari Benih Pokok yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa sehingga identitas dan tingkat kemurnian varietas dapat dipelihara, memenuhi standart mutu benih yang ditetapkan serta harus disertifikasi sebagai Benih Sebar oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih.
Read More

Membuat Sendiri Pakan Ayam Pedaging

07.18 1

Hasil gambar untuk Pakan Ayam Pedaging

Banyak cara yang bisa dilakukan peternak ayam, terutama ayam ras untuk bisa membuat pakan ternak. Berikut ini tips untuk membuat pakan. Jika ingin membuat 100 kg pakan ada beberapa bahan baku yang perlu dipersiapkan.
Untuk stater sediakan jagung 60 kg, bekatul 2 kg, tepung gaplek 2 kg, tepung ikan 13,5 kg, tepung darah 3 kg, kedelai 7 kg, bungkil kelapa 5 kg, tepung daun pepaya 2 kg, bungkil biji kapuk 1kg tepung bulu unggas 4 kg , premix 0,5 kg.
Sedangkan untuk finisher, sediakan jagung 50 kg, bekatul 7 kg, sorgum 10 kg, tepung gaplek 5 kg, tepung ikan 3 kg, tepung darah 3 kg, kedelai 9 kg, bungkil kelapa 5 kg, bungkil biji kapuk 0,5 kg, tepung daun pepaya 2,5 kg, tepung bulu ayam 2,5 kg, minyak kelapa 1 kg , premix 0,5 kg .
Ada tiga bentuk pakan yaitu tepung, crumble (butiran pecah), dan pelet.
Bentuk tepung
Cara membuatnya sangat sederhana. Semua bahan digiling jadi tepung  lalu diaduk sampai rata dan siap disajikan. Namun pakan jenis ini tidak efektif karena ayam memiilih jenis pakan yang disukai, sehingga banyak nutrisi yang tidak di konsumsi
Bentuk crumbles (butiran pecah).
Semua bahan di giling jadi tepung. Lalu diaduk hingga rata, setelah itu di kukus atau di uap dengan panas antara 80-900C. Kemudian pakan diaduk dalam ayakan yang berlubang sambil ditekan, sehinga butiran berjatuhan. Jemur butiran itu hingga kering. Siap disajikan. Pakan jenis ini cukup efisien tidak banyak nutrisi yang terbuang.
Bentuk pelet.
Caranya sama dengan crumble. Tapi setelah penguapan dimasukkan dalam gilingan daging atau sambal, sehingga keluar bentuk memanjang. Kemudian di potong potong dan di jemur sampai kering. Siap di sajikan. Pakan jenis ini pun cukup efisien.
Untuk menghindari pakan yang cepat rusak dan tengik karena udara yang lembab, sebaiknya pakan diberi bahan pengawet. Misalnya BHA (Butiylated hydroxy anisol), BHT (Butylated Hydroxy toluen), Gropyl Gallate, Oktyl Gallate, Tokoferol, Etoksikusin yang biasanya di kemas dengan nama Antrasin, Toksomiks, Antoks dan sebagainya. Pemberian sebaiknya tidak lebih dari 0,1% jumlah pakan.
Membuat konsentrat
Untuk 100 kg konsentrat, sediakan tepung ikan 26 kg, bungkil kedelai 21 kg, daun turi 28 kg, tepung bulu 14 kg, tepung tulang 0,5 kg, sorgum 10,5 kg. Semua bahan di giling jadi tepung. Siap dicampur dengan bekatul dan jagung.
Alternatif lain untuk membuat pakan ayam pedaging. Untuk masa awal, sediakan konsentrat 39 kg, bekatul 5,5 kg, jagung 55 kg, premix 0,5 kg. Semua bahan di proses bisa dalam bentuk tepung, crumble atau pellet. Untuk masa akhir, sediakan jagung 58 kg, bekatul 8,5 kg, konsentrat 33 kg, premix 0,5 kg. Kemudian di proses seperti membuat pakan. (sumber Anekaternak)
Editor : Julianto
sumber : http://m.ww2.tabloidsinartani.com/
Read More

Ciherang Aromatik; Unggul seperti Ciherang, Sewangi Pandanwangi

07.02 0
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi Pertanian (BB Biogen) akan merilis tiga inovasi bioteknologi terbaru dari hasil karya cipta peneliti. Salah satunya varietas unggul baru tanaman padi Ciherang Aromatik.
 “Masing-masing inovasi bioteknologi tersebut telah melalui proses yang cukup panjang dan siap dirilis tahun 2018 mendatang,” kata Kepala BB Biogen, Ir. Mastur M.Si saat press release Inovasi Bioteknologi Unggulan Balitbang Pertanian Siap Dukung Swasembada Komoditas Prioritas, di Bogor, Selasa (28/11).
Varietas ini merupakan perbaikan dari varietas Ciherang yang selama ini sudah dikenal luas petani sejak tahun 2000. Varietas terbaru tersebut tahan akan penyakit dan produktivitas yang tinggi. 
Perbaikan varietas Ciherang ini dilakukan melalui pendekatan Bioteknologi yaitu menyilangkan dua varietas antara Ciherang dengan varietas aromatik spesifik lokasi (Mentikwangi dan Pandanwangi). Tak hanya sekedar menyilangkan, marka genetik yang terdapat dalam varietas aromatik juga dimasukkan kedalam hasil persilangan.
“Hasilnya didapat varietas baru dengan keunggulan sifat varietas Ciherang dan memiliki wangi aromatik layaknya varietas Pandanwangi/Mentikwangi,” kata pemulia Padi Ciherang Aromatik dari BB Biogen, Tri Joko Santoso. 
Soal teknik budidayanya, Tri Joko mengatakan, antara varietas Ciherang dengan Ciherang Aromatik ini tidak berbeda. Namun, berdasarkan pengujian daya hasil di Sukamandi, Subang, Yogyakarta, Muara, dan Cipanas, Ciherang Aromatik ini hasilnya lebih baik dari varietas Ciherang umumnya. 
“Umur panennya sama seperti Ciherang yaitu 110-112 hari dibandingkan dengan varietas Pandanwangi yang waktu panennya lebih lama 1 bulan. Jadi punya aroma seperti Pandanwangi, tapi keunggulan yang terdapat pada Ciherang tetap menonjol,” papar Tri Joko. 
Adapun potensi hasil dari varietas aromatik tersebut kisarannya adalah 6.28-8.83 ton GKG/ha (Silangan Ciherang-Pandanwangi) dan 6.75-8.13 ton GKG/ha (silangan Ciherang-Mentikwangi). Menariknya kadar wangi dari varietas ini sebanyak 0.8093 ppb, lebih tinggi dari Pandanwangi yang hanya 0.1956 ppb. Tri Joko mengaku VUB ini akan siap dirilis ke publik pada pertengahan tahun depan. "Kini sedang dilakukan perbanyakan varietas untuk kami siapkan dan sebarkan ke BPTP di masing-masing provinsi," tutupnya.Gsh
Editor : Yulianto 
sumber : http://tabloidsinartani.com
Read More

Sabtu, 17 Maret 2018

Kecambah, microgreens, dan bunga yang dapat dimakan: potensi produk khusus bernilai tinggi di Asia

21.47 1

Abstrak 

Kecambah, microgreens, dan bunga yang dapat dimakan merupakan segmen pasar yang berkembang di negara maju, di mana koki restoran menggunakan tanaman dan bagian tanaman ini untuk menambahkan rasa, warna dan presentasi yang eksotis ke piring yang ditawarkan kepada konsumen kelas atas yang sadar akan kesehatan. 

Kecambah kacang hijau, dan pada tingkat yang lebih rendah, kecambah kedelai, yang telah tumbuh di Asia sejak zaman kuno, sekarang telah menemukan jalan mereka ke dalam masakan Barat. Selain kacang-kacangan, sereal dan biji minyak biji-bijian, sejumlah sayuran dan rempah-rempah digunakan untuk tumbuh, termasuk cress, mustard, kacang polong, kol, kale, lobak, daun bawang, brokoli, kemangi, dll. Kacang biasanya padat dalam kemasan khusus. tumbuh sel dan tumbuh dalam kelembaban tinggi dan cahaya rendah; Kondisi seperti itu mendukung proliferasi bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan makanan yang parah. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi benih dan menghasilkan kontaminasi serta tindakan pengolahan biji untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba secara efektif dibahas secara luas. Berbeda dengan kecambah, microgreens ditanam di tanah atau pengganti tanah seperti lumut gambut atau bahan berserat lainnya (pulp selulosa), dan di bawah cahaya - dan karenanya kurang rentan terhadap kontaminasi. Beberapa tanaman atau varietas yang berbeda dari tanaman yang sama dapat dicampur untuk menciptakan kombinasi tekstur, rasa, dan warna yang menarik. 

Bunga yang bisa dimakan termasuk hias seperti begonia, calendula, daylilies, kembang sepatu, dan honeysuckle; bunga buah seperti pisang dan jeruk; bunga ramuan seperti angelica, borage, cilantro, adas, jahe, melati, lemon verbena, marjoram, mint, rosemary, dan safflower; dan bunga sayuran seperti allium (daun bawang, daun bawang, bawang putih), arugula, artichoke, brokoli florets, okra, pak choi, kacang polong, lobak, kacang pelari merah, dan bunga squash. Banyak dari tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, cukup populer, dan dapat ditanam di dalam rumah, di kebun dapur, atau komersial. Jika dipromosikan dengan benar, microgreens bisa menjadi penting di Asia untuk melakukan diversifikasi dan memperkaya makanan dan menambahkan rasa, tekstur dan warna pada piring yang disiapkan di rumah atau di restoran mewah


PENDAHULUAN 

Pertumbuhan penduduk, meningkatnya frekuensi kejadian cuaca ekstrem karena perubahan iklim, harga pangan yang tinggi dan volatile dan krisis finansial dan ekonomi yang sedang berlangsung membuat pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium mengurangi proporsi orang yang menderita kelaparan setengahnya. pada tahun 2015 sangat tidak mungkin. Meningkatnya investasi di bidang pertanian untuk meningkatkan produktivitas, keberlanjutan dan mengurangi kerentanan dipandang penting untuk ketahanan pangan jangka panjang yang berkelanjutan (FAO 2011). Selain kurangnya asupan protein dan energi dari makanan pokok, yang biasanya dipahami sebagai kelaparan, malnutrisi mengacu pada kekurangan zat gizi mikro dan

Bisa digambarkan sebagai kelaparan tersembunyi.

Micronutrients terutama berasal dari konsumsi buah dan sayuran. Meskipun kekurangan gizi yang diukur dengan stunting telah menurun dari 47% pada tahun 1980 menjadi 33% pada tahun 2000, kekurangan gizi satu dari tiga anak di bawah usia lima tahun

tetap menjadi perhatian utama di banyak negara berkembang (de Onis et al., 2000). Secara geografis, sekitar 70% anak-anak yang kekurangan gizi tinggal di Asia, 26% di Afrika dan empat persen di Amerika Latin dan Karibia.

Bentuk ketiga dari malnutrisi disebabkan oleh diet yang tidak seimbang karena konsumsi kalori berlebihan dan pilihan makanan yang buruk menyebabkan obesitas, diabetes tipe dua dan kronik lainnya.

yang menjadi beban yang meningkat baik di negara maju maupun negara berkembang. Kekurangan mineral dan vitamin yang terkait dengan malnutrisi dan penyakit kronik dapat diatasi dengan beragam diet yang memanfaatkan kacang-kacangan, buah dan sayuran (Yang et al 2007; Keatinge et al 2011;

Jamnadass dkk. 2011).

Untuk mengatasi dampak buruk malnutrisi dan dampak negatif pertanian modern dan sektor pangan terhadap lingkungan dan iklim, beberapa inisiatif sedang dilakukan di seluruh dunia untuk mengubah pola produksi dan konsumsi pangan saat ini, untuk meningkatkan konsumsi makanan sehat dan aman dan untuk mempromosikan produk dan layanan yang lebih berkelanjutan. Contoh dari beberapa inisiatif dapat ditemukan di 'Roadmap to the Resource Efficient Europe' pada tahun 2050 (Komisi Eropa

2011)

Di antara inisiatif tersebut adalah gerakan 'Slow Food' yang didirikan pada tahun 1986 di Italia yang berfokus pada makanan produksi tradisional dan sehat dan mempertahankan keanekaragaman hayati dalam persediaan makanan. Keuangan, lingkungan dan energi saat ini

krisis mendorong gerakan ini yang memiliki aktivitas di lebih dari 160 negara (The China Post 2011a). Sama seperti AVRDC - The World Vegetable Center menghubungkan peran utama ke taman sekolah, komunitas dan pemulihan bencana dan jenis taman nutrisi lainnya untuk mengatasi kekurangan gizi dan memberikan pendidikan gizi yang lebih baik, terutama kepada generasi muda (Keatinge et al 2012) , gerakan 'Slow Food' menerapkan 'A Thousand Gardens in Africa' untuk dijadikan sumber makanan sehat, untuk menghasilkan pendapatan tambahan dan untuk menunjukkan pertanian berkelanjutan (Slow Food Foundation 2011).

Karena masalah kesehatan, ekologi dan keagamaan, jumlah vegetarian yang tidak makan daging, ikan, dan unggas semakin banyak. Vegan juga tidak mengkonsumsi produk susu dan telur dan menggunakan produk hewani seperti sutera, wol, dan kulit. Menurut jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh Kelompok Sumber Vegetarian, sekitar sepertiga orang dewasa di A.S. sering melakukannya

Makan makanan vegetarian dan lima persen dari populasi adalah vegetarian, yang darinya sekitar setengahnya adalah vegan (Stahler 2011). Dengan selebriti seperti aktris Katie Holmes, Alec Baldwin atau bahkan Bill Clinton yang sering mengunjungi restoran kelas atas yang hanya menyajikan makanan vegan dan mentah, citra vegetarian dan vegan berubah dan menjadi lebih utama (The China Post 2011b). Buku-buku tersedia untuk memandu konsumen mengikuti tren ini dengan resep makanan mentah untuk kesehatan yang bercahaya (Daniel dan Daniel 2011).
penyakit yang menjadi beban yang meningkat baik di negara maju maupun negara berkembang. Kekurangan mineral dan vitamin yang terkait dengan malnutrisi dan penyakit kronik dapat diatasi dengan beragam diet yang memanfaatkan kacang-kacangan, buah dan sayuran (Yang et al 2007; Keatinge et al 2011;

Jamnadass dkk. 2011).





Untuk mengatasi dampak buruk malnutrisi dan dampak negatif pertanian modern dan sektor pangan terhadap lingkungan dan iklim, beberapa inisiatif sedang dilakukan di seluruh dunia untuk mengubah pola produksi dan konsumsi pangan saat ini, untuk meningkatkan konsumsi makanan sehat dan aman dan untuk mempromosikan produk dan layanan yang lebih berkelanjutan. Contoh dari beberapa inisiatif dapat ditemukan di 'Roadmap to the Resource Efficient Europe' pada tahun 2050 (Komisi Eropa

2011).

Di antara inisiatif tersebut adalah gerakan 'Slow Food' yang didirikan pada tahun 1986 di Italia yang berfokus pada makanan produksi tradisional dan sehat dan mempertahankan keanekaragaman hayati dalam persediaan makanan. Keuangan, lingkungan dan energi saat ini

krisis mendorong gerakan ini yang memiliki aktivitas di lebih dari 160 negara (The China Post 2011a). Sama seperti AVRDC - The World Vegetable Center menghubungkan peran utama ke taman sekolah, komunitas dan pemulihan bencana dan jenis taman nutrisi lainnya untuk mengatasi kekurangan gizi dan memberikan pendidikan gizi yang lebih baik, terutama kepada generasi muda (Keatinge et al 2012) , gerakan 'Slow Food' menerapkan 'A Thousand Gardens in Africa' untuk dijadikan sumber makanan sehat, untuk menghasilkan pendapatan tambahan dan untuk menunjukkan pertanian berkelanjutan (Slow Food Foundation 2011).

Karena masalah kesehatan, ekologi dan keagamaan, jumlah vegetarian yang tidak makan daging, ikan, dan unggas semakin banyak. Vegan juga tidak mengkonsumsi produk susu dan telur dan menggunakan produk hewani seperti sutera, wol, dan kulit. Menurut jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh Kelompok Sumber Vegetarian, sekitar sepertiga orang dewasa di A.S. sering melakukannya

Makan makanan vegetarian dan lima persen dari populasi adalah vegetarian, yang darinya sekitar setengahnya adalah vegan (Stahler 2011). Dengan selebriti seperti aktris Katie Holmes, Alec Baldwin atau bahkan Bill Clinton yang sering mengunjungi restoran kelas atas yang hanya menyajikan makanan vegan dan mentah, citra vegetarian dan vegan berubah dan menjadi lebih utama (The China Post 2011b). Buku-buku tersedia untuk memandu konsumen mengikuti tren ini dengan resep makanan mentah untuk kesehatan yang bercahaya (Daniel dan Daniel 2011).

Tren serupa sudah ada di Eropa seperti yang diungkapkan dalam 'gerakan reformasi kehidupan' yang dimulai di Jerman dan Swiss pada pertengahan abad ke-19 di bawah moto 'back to nature' (Wiki Komunitas yang Disengaja 2011). Gerakan reformasi ini juga memasukkan reformasi gizi yang menekankan konsumsi roti gandum dan buah dan sayuran mentah, antara lain. Selama periode yang sama, penyebaran vegetarisme dimulai di Inggris Raya dan Jerman.

Tren ini baru-baru ini melihat kebangkitan dan perluasan dalam haute

Masakan. Kecambah, microgreens dan bunga yang dapat dimakan semakin banyak digunakan oleh para koki untuk menambahkan rasa, warna dan presentasi yang eksotis ke piring yang ditawarkan kepada konsumen kelas atas yang sadar akan kesehatan. Makalah ini menjelaskan potensi produk khusus bernilai tinggi ini untuk Asia.

Kecambah

Kecambah dapat dengan mudah ditanam dari berbagai macam bibit tanaman, sepanjang tahun, baik di rumah maupun pada skala industri yang besar. Benih yang tidak diolah dengan kualitas bagus dan tingkat perkecambahan yang tinggi dicuci, direndam dalam air hangat selama 6 sampai 12 jam pada suhu kamar. Benih tersebut kemudian dikemas dengan padat ke dalam sel atau bejana tumbuh (toples kaca, panci plastik) dan ditutup dengan kain keju atau tenda rumah kaca untuk menjaga suhu dan kelembaban (Meyerowitz 2010). Benih perlu dibilas atau disiram beberapa kali per hari agar kelembaban tetap tinggi dan memudahkan tumbuh. Nah, mata air, atau air suling harus digunakan untuk pembilasan karena air yang diklorinasi dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk (Bass dan Sanders 1999). Kecambah membutuhkan waktu 5 sampai 14 hari untuk matang, tergantung pada hasil panen (Meyerowitz

2010).

Kelompok tanaman yang digunakan untuk tumbuh adalah: (1) kacang polong (alfalfa, azuki bean, blackgram, buncis, miju-miju, kacang hijau, kedelai); (2) sereal (jelai, jagung, gandum, beras, gandum hitam, gandum); (3) pseudocereals (bayam, soba, quinoa); (4) minyak sayur (almond, hazelnut, biji rami, wijen, bunga matahari); dan (5) sayuran dan tumbuhan (brokoli, kol, wortel, seledri, semanggi, adas, fenugreek, kaldaun bawang, selada, mustard, peterseli, lobak, roket atau arugula, salju dan kacang polong taman, bayam, daun bawang, lobak, selada air).

Di antara kecambah kacang, kecambah kacang hijau adalah kecambah yang paling umum dan paling banyak dikonsumsi dan sekarang ditemukan di seluruh dunia (Gambar 1). Kacang hijau, dan,

Pada tingkat yang lebih rendah, kecambah kedelai telah lama menjadi makanan pokok Oriental dan vegetarian. Kecambah kedelai dikenal karena rasa pedas dan teksturnya yang menarik (Shurtleff dan Aoyagi 2007). Mereka diproduksi dari varietas kedelai unggulan khusus dan merupakan kecambah yang paling populer

di Korea. Di Jepang, blackgram (Vigna mungo) lebih disukai karena kecambahnya lebih putih dan tetap segar lebih lama dari kecambah kacang hijau.

Kacang hijau dijual di warung pasar di sebagian besar Asia, Amerika Tengah dan Afrika Timur dan dalam beberapa tahun terakhir juga telah menjadi populer di negara-negara barat di mana supermarket besar menyimpannya. Mungbeans bisa tumbuh sekitar lima hari sampai 5 cm panjang kecambah dewasa. Dalam delapan hari mereka bisa tumbuh hingga 8 sampai 9 cm kecambah, tapi pertumbuhan lebih lama di atas 10 cm harus dihindari karena kecambah kemudian cenderung menjadi pahit (Bass dan Sanders 1999). 

Kecambah dewasa ditempatkan di wadah berisi air untuk mencuci dan melepaskan lapisan benih dan akar berserat. Kecambah akan tenggelam ke dasar dan lambung benih akan melayang ke atas dan kemudian bisa dengan mudah dilepas dengan saringan kawat. Kecambah kemudian dibiarkan mengering. Kecambah paling baik bila dikonsumsi segera setelah dicuci, tapi juga bisa disimpan di dalam gelas tertutup dan wadah plastik atau tas freezer selama beberapa hari hingga satu minggu di kulkas. Kecambah bisa dimakan mentah atau dimasak. Kentang renyah sering ditambahkan segar untuk makanan pembuka, salad,sup,sandwich

dan bahkan makanan penutup untuk menambahkan tekstur dan rasa. Kecambah sereal juga digunakan dalam casserole, pasta dan produk panggang (Lorenz 1980). Kecambah juga bisa dikalengkan atau dibekukan jika ada kelebihan hasil untuk konsumsi segar, tapi ini bisa menyebabkan penurunan nilai nutrisinya.

Nilai gizi dan kesehatan kecambah

Kecambah umumnya dianggap bergizi tinggi dan terkadang juga disebut makanan ajaib. Kentang Kedelai memiliki kadar protein tertinggi (28%) dari semua kecambah, diikuti miju-miju dan kecambah dengan 26%. Kecambah kedelai memiliki dua kali protein telur, tapi hanya 1/10 lemak (Meyerowitz 2010). Karena respirasi selama proses tumbuh, ada kerugian pada total bahan kering, peningkatan protein total, penurunan pati, peningkatan gula, dan sedikit peningkatan pada beberapa vitamin dan mineral (Lorenz 1980). Karena total karbohidrat menurun selama perkecambahan, persentase nutrisi lainnya meningkat.

Karbohidrat yang memproduksi perut kembung pada kacang-kacangan sebagian besar hilang selama pembentukan tunas sehingga menghasilkan stachyose dan raffinose yang rendah (van Hofsten 1979). Karena perubahan biokimiawi selama kecambah berkecambah mengandung kadar vitamin yang jauh lebih tinggi daripada biji kering masing-masing. Beberapa kecambah seperti kacang hijau merupakan sumber asam askorbat yang sangat baik yang mencapai lebih dari 50 mg asam askorbat / 100 g berat segar (van Hofsten 1979). Vitamin B-kelompok meningkat 100 sampai 300% selama perkecambahan dan kecambah, oleh karena itu, seringkali merupakan sumber vitamin B12 yang baik.

Selain itu, asam fitat pada benih terdegradasi selama perkecambahan karena aktivitas enzim phytase yang mengakibatkan ketersediaan trace mineral lebih tinggi dibandingkan dengan biji kering (van Hofsten 1979)

.

.
Read More

Sabtu, 03 Maret 2018

Rahasia Sukses Produksi Benih Unggul Padi

03.33 0
Hasil gambar untuk Benih Unggul Padi

Kelangkaan benih unggul seringkali dirasakan ditingkat petani, padahal proses produksi bisa dilakukan sendiri dihamparan sawahnya namun karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam hal produksi benih sehingga kelangkaan benih masih terus dirasakan. Benih Unggul merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya tanaman dan perannya tidak dapat di gantikan oleh faktor lain, karena benih sebagai bahan tanaman dan sebagai pembawa potensi genetik terutama untuk varietas-varietas unggul. Keunggulan varietas dapat dinikmati oleh konsumen bila benih yang ditanam bermutu.
Dalam pertanian modern, benih/bibit berperan sebagai paket keunggulan teknologi bagi petani dan konsumen lainnya. Paket keunggulan teknologi tersebut harus dapat terus berkembang dan dapat tersedia secara tepat (Hidayat, 2006). Keunggulan varietas dan mutu benih merupakan justifikasi utama untuk membangun sistem produksi benih bersertifikat (Tripp, 1995). Penyediaan benih unggul memegang peranan yang menonjol diantara teknologi yang dihasilkan melalui penelitian, baik dalam kontribusinya terhadap peningkatan hasil persatuan luas maupun sebagai salah satu komponen utama dalam pengendalian hama dan penyakit. Selain itu, varietas unggul dinilai mudah diadopsi petani dengan tambahan biaya yang relatif murah dan memberikan keuntungan langsung kepada petani.
Salah satu pendekatan sistem produksi benih unggul yang dapat dilakukan di Sulawesi Barat saat ini adalah Pengembangan Penangkaran Benih Berbasis Masyarakat, di mana masyarakat tani secara berkelompok (poktan) didorong memproduksi sendiri kebutuhan benihnya pada hamparan kelompoknya, sehingga akan lebih menghemat waktu dan biaya, dan untuk selanjutnya dapat menjadi unit produksi benih sumber yang berorientasi agribisnis. Upaya yang diperlukan untuk mendukung hal tersebut antara lain peningkatan kemampuan para penangkar serta penguatan kelembagaan mereka melalui penyuluhan dan pendampingan. Varietas-varietas berdaya hasil tinggi yang telah diproduksi Badan Litbang Pertanian perlu ditawarkan kepada para petani untuk memperkaya pilihan mereka, baik yang sudah berkembang, maupun varietas baru yang berpeluang sebagai produk agribisnis kedepan yang dapat mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani dan masyarakat pada umumnya.
Kiat-kiat atau langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk memproduksi benih unggul adalah sebagai berikut:
  • Pemilihan Lokasi hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi diantaranya adalah: kemudahan akses ke lokasi produksi (kondisi jalan, transportasi), kondisi fisik lokasi dan isolasi. Lahan untuk produksi benih sebaiknya adalah lahan bera atau bekas pertanaman varietas yang sama, atau varietas lain yang karakteristik pertumbuhannya berbeda nyata. Kondisi lahan subur dengan air irigasi dan saluran drainase yang baik, bebas dari sisa-sisa tanaman/varietas lain. Isolasi jarak minimal antara 2 varietas yang berbeda adalah 3 meter. Apabila tidak memungkinkan, untuk memperoleh waktu pembungaan yang berbeda bagi pertanaman produksi benih dari varietas yang umurnya relatif sama perlu dilakukan isolasi waktu tanam sekitar 4 minggu.
  • Pesemaian Luas lahan untuk persemaian yang ideal adalah 4 % dari luas areal pertanaman atau sekitar 400 m² per hektar. Buat bedengan dengan tinggi 5-10 cm, lebar 110 cm dan panjang disesuaikan dengan ukuran petak dan kebutuhan. Lahan terbaik untuk produksi benih termasuk untuk persemaiannya adalah lahan bera pada musim sebelumnya atau lahan yang ditanami dengan varietas yang sama pada musim sebelumnya. Dalam praktek mungkin sulit diperoleh areal untuk persemaian dengan persyaratan seperti tersebut di atas. Apabila demikian, dapat digunakan areal bekas pertanaman padi dengan melakukan pengolahan tanah sambil sanitasi. Pembuatan persemaian dilakukan sebagai berikut: a) Tanah diolah, dicangkul atau dibajak, dibiarkan dalam kondisi macak-macak selama minimal 2 hari, kemudian dibiarkan mengering sampai 7 hari, agar gabah yang ada dalam tanah tumbuh. Kemuadian diolah yang kedua sambil membersihkan lahan dari tanaman padi yang tumbuh liar dan gulma, b) Pupuk persemaian dengan urea, TSP, dan KCl masing-masing sebanyak 15 g/m2. Sebelum disebar, benih direndam selama 24 jam, kemudian diperam selama 24 jam, c)Tabur benih yang telah mulai berkecambah dengan kerapatan 25-50 g/m2 atau 0.5-1 kg benih per 20 m2 lahan, d)Kebutuhan benih untuk 1 ha areal pertanaman adalah 10-20 kg.
  • Penanaman Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 15-21 hari, dengan 1 bibit per lubang, pada kedalaman 1-2 cm. Untuk mempermudah dalam pemeliharan dan untuk meningkatkan produksi gunakan jarak tanam dengan system jajar legowo 2:1 (40x(20x10)cm, jajar legowo 4:1 (40x (20x20x20x10)cm. Penyulaman dilakukan pada 7 hari setelah tanam dengan bibit dari varietas dan umur yang sama. Setelah ditanam, air irigasi dibiarkan macak-macak (1-3 cm) selama 7-10 hari
  • Pemupukan Kesuburan tanah beragam antar lokasi karena perbedaan sifat fisik dan kimianya. Dengan demikian kemampuan tanah untuk menyediakan hara bagi tanaman juga berbeda-beda. Pemupukan dimaksudkan untuk menambah penyediaan hara sehingga mencukupi kebutuhan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik. Agar efisien, takaran pupuk hendaknya disesuaikan dengan kondisi lahan setempat. Untuk pupuk SP36 dan KCI, takarannya disesuaikan dengan ketersediaan P dan K dalam tanah yang berdasarkan hasil uji tanah sawah dengan menggunakan PUTS (Perangat Uji Tanah Sawah).
Sedangkan untuk pupuk urea, takaran dan waktu pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dengan menggunakan teknologi Bagan Warna Daun (BWD). Pemupukan dengan menggunakan BWD adalah sebagai berikut:
Apabila pengujian seperti di atas tidak memungkinkan, maka dapat digunakan anjuran umum pemupukan sebagai berikut: 120-240 kg urea, 100-120 kg SP36, dan 100-150 kg KCl per hektar.
dengan waktu pemberian sebagai berikut:
          a. Pupuk dasar (saat tanam): 33% urea (40-80 kg/ha)+100% SP36 (100-120 kg/ha).
          b. Pupuk susulan I (4 MST): 33 % urea (40-80 kg/ha) + 50% KCl (50-75 kg/ha)
          c. Pupuk susulan II (7 MST): 33% urea ( 40-80 kg/ha) + 50 % KCl (50-75 kg/ha)
Pada musim hujan, takaran pupuk dianjurkan lebih rendah daripada musim kemarau.
    • Pengairan Sejak saat tanam hingga seminggu kemudian, air perlu tersedia secara cukup untuk mendukung pertumbuhan akar tanaman. Namun ketinggian air cukup 2-3 cm, untuk mendorong pertumbuhan anakan baru. Jika permukaan air terlalu tinggi, pertumbuhan anakan tertekan. Tanaman padi umumnya memerlukan aerasi yang baik. Oleh karena itu, pengairan berselang atau intermitten sangat dianjurkan dengan urutan sebagai berikut:
        a) Selesai tanam, ketinggian air sekitar 2 cm selama tiga hari,
        b) Setelah periode tersebut, air pada petak pertanaman dibuang sampai kondisi macak-macak dan dipertahankan selama 10 hari
        c) Dari fase pembentukan anakan sampai inisiasi primordia bunga, lahan pertanaman digenangi air setinggi 3 cm
        d) Menjelang pelaksanaan pemupukan susulan pertama, dilakukan lagi drainase dan penyiangan
        e) Pada fase primordia bunga sampai dengan fase bunting, lahan digenangi setinggi 5 cm, untuk menekan pertumbuhan anakan baru
        f) Selama masa bunting sampai fase berbunga, lahan pertanaman secara periodik diairi dan dikeringkan secara bergantian (selang-seling).
      Petakan diairi setinggi 5 cm kemudian dibiarkan sampai kondisi sawah kering selama 2 hari dan kemudian diari kembali sampai setinggi 5 cm dan seterusnya, g) Pada fase pengisian biji, ketinggian air dipertahankan sekitar 3 cm, h) Setelah fase pengisian biji, lahan pertanaman produksi benih secara periodik diari dan dikeringkan secara bergantian (selang-seling), i) Seminggu menjelang panen, lahan mulai dikeringkan agar proses pematangan biji relatif lebih cepat dan lahan produksi benih tidak becek sehingga memudahkan saat panen.
    • Penyiangan Penyiangan dilakukan secara intensif agar tanaman tidak terganggu oleh gulma. Penyiangan dilakukan paling sedikit dua atau tiga kali tergantung pada keadaan gulma, menggunakan landak atau gasrok. Penyiangan dapat dilakukan pada saat pemupukan susulan pertama atau kedua. Hak ini dimaksudkan agar pupuk yang diberikan hanya diserap oleh tanaman padi, karena gulma sudah dikendalikan.
    • Pengendalian Hama dan Penyakit Hama dan penyakit merupakan faktor penting yang menyebabkan suatu varietas tidak mampu menghasilkan seperti yang diharapkan. Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara terpadu, dan hindari pengembangan di daerah endemis hama dan penyakit terutama daerah endemis wereng coklat dan penyakit tungro serta perhatikan serangan tikus sejak dini dan monitor penerbangan ngengat penggerek batang.
    • Rouging/Seleksi Tanaman Salah satu syarat dari benih bermutu adalah memiliki tingkat kemurnian genetik yang tinggi, oleh karena itu roguing perlu dilakukan dengan benar dan dimulai mulai fase vegetatif sampai akhir pertanaman. Rouging dilakukan untuk membuang rumpun-rumpun tanaman yang ciri-ciri morfologisnya menyimpang dari ciri-ciri varietas tanaman yang diproduksi benihnya.
Untuk tujuan tersebut, pertanaman petak pembanding (pertanaman check plot) dengan menggunakan benih autentik sangat disarankan. Pertanaman ini digunakan sebagai referensi/acuan di dalam melakukan rouging dengan cara memperhatikan karakteristik tanaman dalam berbagai fase pertumbuhan sebagaimana yang tercantum dalam Tabel 4.
Rouging atau seleksi tanaman atau rumpun yang menyimpang dilakukan pada beberapa tahap yaitu: 
                (a) Stadia Vegetatif Awal (35-45 HST)
                (b) Stadia Vegetatif akhir/anakan maksimum (50-60 HST)
                (c) Stadia Generatif awal/berbunga (85-90 HST)
                (d) Stadia generative akhir/masak (100-115 HST).
Panen dan Pengolahan Benih Saat panen yang tepat adalah pada waktu biji telah masak fisiologis, atau apabila sekitar 90-95% malai telah menguning. Benih padi ketika baru dipanen masih tercampur dengan kotoran fisik dan benih jelek. Oleh karena itu, bila pertanaman benih telah lulus dari pemeriksaan lapangan, masalah mutu benih padi setelah panen biasanya berasosiasi dengan mutu fisiologis, mutu fisik dan kesehatan benih.
Salah satu variabel dari mutu fisiologis benih yang mulai menarik perhatian petani adalah status vigor benih. Vigor benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh cepat, serempak dan berkembang menjadi tanaman normal dalam kisaran kondisi lapang yang lebih luas. Untuk menjamin ini, maka tak pelak lagi cara panen yang baik, perontokan, pembersihan, dan cara pengeringan gabah untuk benih akan menentukan mutu benih. Faktor yang paling utama adalah pengeringan benih, benih harus dikeringkan sampai kadar air mencapai 10-12%. Setelah menjadi benih dan siap simpan, benih harus dikemas secara baik dan disimpan ditempat dengan kondisi khusus untuk penyimpanan. 
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses panen dan pengolahan benih adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Panen Lahan pertanaman untuk produksi benih dapat dipanen apabila sudah dinyatakan lulus sertifikasi lapangan oleh BPSB. Sebelum panen dilakukan, semua malai dari kegiatan roguing harus dikeluarkan dari areal yang akan dipanen. Hal ini untuk menghindari tercampurnya calon benih dengan malai sisa roguing. Selain itu, perlu disiapkan peralatan yang akan digunakan panen (sabit, karung, terpal, alat perontok (threser), karung dan tempat/alat pengering) serta alat-alat yang akan digunakan untuk panen dibersihkan.
b. Proses Panen Dua baris tanaman yang paling pinggir sebaiknya dipanen terpisah dan tidak digunakan sebagai calon benih. Panen dapat dilakukan dengan potong tengah jerami padi kemudian dirontok dengan threser atau potong bawah lalu digebot. Calon benih kemudian dimasukan ke dalam karung dan diberi label yang berisi : nama varietas, tanggal panen, asal pertanaman dan berat calon benih.; lalu diangkut ke ruang pengolahan benih.
c. Pengeringan Benih Penurunan kadar air perlu harus segera dilakukan karena pada umumnya calon benih masih mempunyai kadar air panen yang tinggi. Pada tingkat kadar air yang tinggi, calon benih bisa diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum dikeringkan. Pengeringan benih dapat dilakukan dengan cara penjemuran dan pastikan lantai jemur bersih dan beri jarak yang cukup antar benih dari varietas yang berbeda. Gunakan lamporan/alas di bagian bawah untuk mencegah suhu penjemuran yang terlalu tinggi di bagian bawah hamparan. Lakukan pembalikan benih secara berkala dan hati-hati. Lakukan pengukuran suhu pada hamparan benih yang dijemur dan kadar air benih setiap 2-3 jam sekali serta catat data suhu hamparan dan kadar air benih tersebut. Pengeringan dilakukan hingga mencapai kadar air yang memenuhi standar mutu benih bersertifikat (13% atau lebih rendah)
d. Pengolahan Benih Pengolahan benih pada umumnya meliputi pembersihan benih, pemilahan (grading) dan perlakuan benih (jika diperlukan). Tujuan pembersihan ini selain memisahkan benih dari kotoran (tanah, jerami, maupun daun padi yang terikut) juga untuk membuang benih hampa. Pembersihan benih dalam skala kevil dapat dilakukan secadapat dilakukan secara manual dengan menggunakan nyiru (ditapi). Sedangkan pada skala produksi yang lebih besar, penggunaan mesin pembersih benih seperti air screen cleaner atau aspirator akan meningkatkan efisiensi pengolahan.
e. Pengemasan Benih Pengemasan benih selain bertujuan untuk mempermudahkan di dalam penyaluran/transportasi benih, juga untuk melindungi benih selama penyimpanan terutama dalam mempertahankan mutu benih dan menghindari serangan insek. Oleh karena itu, efektifitas atau tidaknya kemasan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam mempertahankan kadar air, viabilitas benih dan serangan insek. Pengemasan sementara selama pengolahan benih berlangsung atau setelah selesai pengolahan sampai menunggu hasil uji lab keluar dan label selesai dicetak, benih dapat dikemas dalam karung plastik yang dilapis dengan kantong plastik di bagian dalamnya. Sedangkan untuk tujuan komersial/pemasaran benih, benih sebaiknya dikemas dengan menggunakan kantong plastik tebal 0.08 mm atau lebih dan di-sealed/ dikelim rapat. Pengemasan dilakukan setelah hasil uji lab terhadap contoh benih dinyatakan lulus oleh BPSB dan label selesai dicetak. Label benih dimasukan ke dalam kemasan sebelum di-sealed. Pengemasan dan pemasangan label benih harus dilakukan sedemikian rupa, agar mampu menghindari adanya tindak pemalsuan.
f. Penyimpanan Benih Kondisi penyimpanan yang baik adalah kondisi penyimpanan yang mampu mempertahankan mutu benih seperti saat sebelum simpan sepanjang mungkin selama periode simpan. Daya simpan benih dipengaruhi oleh sifat genetik benih, mutu benih awal simpan dan kondisi ruang simpan. Oleh karena itu, hanya benih yang bermutu tinggi yang layak untuk disimpan. Sedangkan kondisi ruang yang secara nyata berpengaruh terhadap daya simpan benih adalah suhu dan kelembaban ruang simpan.


Read More

Cara mengasilkan Benih Padi Sendiri

03.23 1
Hasil gambar untuk Cara menghasilkan Benih Padi Sendiri

Saat ini di pasaran ada berbagai jenis bibit padi yang dijual. Dalam beberapa saat, banyak petani yang kecewa dengan hasilnya. Ada bibit padi yang ketika ditanam tapi produktivitas panennya jauh dari harapan, ada juga yang mudah terserang hama.
Maka dari itu disarankan untuk petani membuat bibit padi sendiri.
Petani bisa mendapatkan bibit unggul dari hasil panen sebelumnya. Jadi jika produktivitas lahan sawah tinggi, disarankan untuk menyisihkan 25 Kg (untuk 1 hektar sesuai anjuran pemerintah) gabah untuk dijadikan bibit di musim tanam selanjutnya.
Selain produktivitas yang tinggi, hal lain yang perlu diperhatikan untuk menjadikan gabah menjadi bibit unggul adalah pastikan tanaman sebelumnya sehat dan tidak terserang hama penyakit.
Dengan membuat bibit padi sendiri, petani bisa menghemat biaya produksi. Sekarang ini harga gabah kering panen di tingkat petani sekitar Rp 4.500/Kg, sedangkan harga bibit padi sekitar Rp 12.000-15.000/Kg.

Jika dihitung-hitung, dari pada membeli bibit padi seharga Rp 300.000-375.000 untuk satu hektar lahan sawah di musim tanam selanjutnya, lebih baik petani tidak menjual 25 Kg dari hasil panennya. Dengan begini, petani bisa menghemat Rp 187.500-262.500.
Sekitar 60-65% peningkatan produktivitas usaha tani ditentukan oleh bibit yang unggul, maka dari itu memperhatikan kondisi bibit sangat penting dalam budi daya.
Ada tiga tahap yang dilakukan untuk membuat bibit padi sendiri, yaitu tahap pascapanen, persiapan bibit dan penyemaian bibit menjadi benih.
Pascapanen Padi
Pemanenan padi yang akan dibuat benih unggul adalah ketika padi sudah menguning 85-92%. Hal ini supaya benih padi bisa maksimal. Dan tentunya jika terlalu tua juga dikhawatirkan terkena hama wereng.
Pemanenan padi dilakukan khusus dengan sortir khusus untuk membuat benih padi yang unggul.
Lakukan penjemuran padi pada alas yang lembut dan tidak di atas permukaan yang keras seperti lantai. Tapi Jemurlah bibit padi pada tenda atau terpal untuk menghindari terkelupasnya calon benih padi unggul.
Pada cuaca yang cerah, gabah dijemur selama 3-4 hari sampai kadar air gabah mencapai 11-12%. Ini penting agar dalam penyimpanan, bibit tidak membusuk.
Setelah penjemuran selesai diamkan selama beberapa hari supaya benih padi menjadi lebih dingin sebelum dilakukan perendaman.
Persiapan Bibit
Ketika sudah memasuki musim tanam, bibit bisa mulai dipersiapkan. Hal pertama yang harus dilakukan dalam mepersiapkan bibit adalah perendaman. Ini berfungsi untuk menyeleksi bibit mana yang akan digunakan.
Saat perendaman perlu diperhatikan hal-hal berikut ini agar hasil yang didapat sesuai dengan keingan dan sesuai dengan lahan pertanian. Pastikan juga sesuai dengan metode tanam yang digunakan.
ika menggunakan metode SRI maka petani cukup merendam 1-2 kg untuk 100 bata/ubin atau 5-6 kg untuk satu ha. Tentu sangat berbeda jika metode yang anda pilih adalah metode hazton atau yang lain.
Siapkan air yang sudah mengandung garam, atau abu dengan kondisi jika telur dimasukkan maka akan melayang di tengah air.
Setelah dilakukan perendaman maka akan terjadi perpisahan benih padi yang akan terbagi atas 3 kelompok yaitu bagian yang paling dasar atau tenggelam maka akan memiliki daya tumbuh 90-95 %,
Sedangkan bagian kedua yang melayang maka padi akan memiliki daya tumbuh 85-90 %, Sedangkan bagian yang melayang di bagian atas maka memiliki daya tumbuh 0-85 %.
Pilih bibit yang terendam dan melayang untuk ditanam. Direkomendasikan untuk tidak menggunakan bibit yang mengapung karena kemampuannya untuk tumbuh sangat kecil.
Penyemaian Bibit
Setelah didapat bibit yang akan ditanam, bibit bisa direndam air yang telah dicampur dengan sedikit hormon terlebih dahulu. Ada banyak produk hormone bibit yang bisa digunakan dan ditemukan di pasaran dengan kadar anjuran yang tertera di kemasan. Hormon yang digunakan untuk perkecambahan bibit adalah auksin dan giberelin.
Rendam bibit selama 24 jam penuh hingga mulai muncul sedikit perakaran dari bibit. Jika belum keluar juga, teruskan perendaman sampai calon akar mulai muncul sebanyak 0,5 cm. Cek secara berkala sampai bibit siap disemai dalam tray.
Siapkan media penyemaian berupa tanah ladu atau tanah sawah yang sudah dikeringkan terlebih dahulu. Tanah kemudian diayak untuk menghilangkan kerikil, lalu tanah diratakan dalam tray semai setebal kurang lebih 2 cm.
Kemudian bibit yang sudah direndam bisa ditabur ke dalam media tray semai. Siram bibit secara berkala untuk memastikan bibit menerima cukup air untuk tumbuh baik. Setelah tunas-tunas mulai muncul, pindahkan tray ke lokasi terbuka agar benih menyerap cukup sinar matahari.
Setelah muncul 4-5 daun atau berumur 10-25 hari, benih sudah siap dipindah tanam. Sebab pada umur ini akar benih sudah cukup kokoh dan kuat. Namun di beberapa metode tanam, seperti metode hazton, umur benih siap tanam dianjurkan umur yang lebih tua, sebab lebih tahan terhadap hama keong emas dan produktivitasnya tidak menurun.
Untuk daerah endemik keong emas, sangat dianjurkan untuk melakukan pindah tanam dengan umur benih yang cukup lama.
Read More

Post Top Ad

Your Ad Spot