Maret 2018 - Petani Udik

Recent Posts

ads

Hot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 31 Maret 2018

Budidaya Padi Sistem Tabela Peran dan Manfaat Herbisida pada Budidaya Padi Sistem Tabela

23.45 1
Hasil gambar untuk sawah tabela


Peran dan Manfaat Herbisida
pada Budidaya Padi Sistem Tabela

Tanam padi sistem tabela memang memberikan beberapa keunggulan atau kelebihan dari cara tanam konvensional karena lebih efisien, namun disisi lain ternyata kurang cocok bila dilakukan saat musim penghujan. Bahkan disinyalir turut menumbuhkan biji gulma untuk tumbuh lebih awal sehingga mendorong gulma tumbuh cepat. Maka pemilihan herbisida yang selektif dan efektif mutlak dibutuhkan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma tersebut.

Tanaman padi (Oriza sativa) adalah salah satu jenis serealia yang umumnya dibudidayakan melalui sistem persemaian terlebih dahulu. Baru setelah bibit tumbuh sampai berumur + 3 minggu dilakukan pemindahan tanaman bibit ke lapangan yang telah dipersiapkan sebelumnya yang dikenal dengan istilah transplanting. Cara ini merupakan suatu cara yang umum digunakan oleh petani padi di seluruh Indonesia.
Namun, ada beberapa kelemahan yang dimiliki dari sistem transplanting tersebut, diantaranya : (a) pada saat bibit dicabut dari tempat persemaian maka bibit akan mengalami kerusakan pada sistem perakarannya.
Monochoria vaginalis, gulma berdaun lebar yang sering mengganggu pertanaman padi

Keadaan ini akan mempengaruhi proses adaptasi tanaman, dimana bibit padi tersebut akan berhenti mengabsorbsi air, sedangkan di lain pihak proses transpirasinya tetap berlangsung. Bila keadaan ini berlangsung dalam interval waktu yang agak panjang maka bibit akan mengalami kekurangan air, terjadi penurunan tekanan turgor dari guard cell (sel penjaga), stomata tertutup, difusi CO2 tertekan dan pada akhirnya terhentinya proses fotosintesis. (b) Pada saat bibit tanaman padi dicabut dari persemaian akan terjadi pelukaan pada sistem perakarannya, hal ini mempengaruhi daya tahan tanaman dimana luka yang ada akan menyebabkan bibit penyakit dapat masuk ke dalam tanaman. (c) Pada saat bibit tanaman padi dicabut dari persemaian dan dipindahkan ke sawah, akan terjadi proses stagnasi dimana pertumbuhan bibit tanaman akan terhenti sementara sampai dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya, (d) sistem budidaya melalui persemaian lebih cocok untuk musim penghujan karena proses transpirasi (penguapan) dapat ditekan lajunya sehingga bibit padi dapat terhindar dari proses kelayuan dan terakhir (e) sistem budidaya melalui persemaian akan membutuhkan tenaga kerja lebih banyak dimana untuk luasan satu hektar akan membutuhkan kurang lebih 10 orang tenaga kerja transplanting dan membutuhkan waktu + 8 jam dengan besar biaya + Rp. 250.000,- (standart di Kabupaten Sindrap, Sulawesi Selatan).

Untuk mengatasi keadaan ini perlu dilakukan alternatif teknik budidaya lain misalnya tekhnologi budidaya tanaman padi dengan menggunakan sistem tabela atau tabur benih langsung. Pada sistem tabela ini, sebelum benih ditabur ke lapangan terlebih dahulu di kecambahkan di dalam karung yang basah selama 2 hari sampai calon akarnya kelihatan, kemudian barulah dimasukkan langsung ke dalam lubang-lubang yang dibuat terlebih dahulu menggunakan kayu sederhana (tugal) yang berfungsi sebagai alat pembuat lubang dan sekaligus untuk mengatur jarak tanam. Sebelumnya lahan perlu diairi sampak agak basah tetapi tidak sampai menggenang atau becek sehingga mempermudah pembuatan lubang-lubang tanam. Benih hasil peraman yang telah kelihatan calon akarnya dimasukkan ke dalam lubang dengan menggunakan telunjuk jari tengah dan ibu jari + 20 – 25 benih ke dalam satu lubang. Perlakuan ini dengan estimasi bahwa satu rumpun padi yang optimal terdiri dari 20 – 25 anakan. Jarak tanam yang baik adalah + 25 x 25 cm dengan kebutuhan benih + 60 kg/ha.
Benih padi yang sudah muncul titik tumbuhnya dimasukkan ke dalam lubang dengan menggunakan jari telunjuk

Di Sulawesi Selatan, sistem tabela ini sudah mulai memasyarakat dan banyak digunakan oleh petani padi sawah terutama di Kabupaten Sindrap, Pinrang dan Bone. Adapun beberapa keuntungan budidaya padi dengan sistem tabela diantaranya : (a) sistem tabela memastikan jarak tanam lebih tepat dan teratur sehingga produksi yang diperoleh petani lebih banyak 500 – 1000 kg gabah kering per hektar bila dibandingkan dengan sistem persemaian. Konsekuensi yang diperoleh dari jarak tanam yang teratur akan mengurangi kompetisi untuk mendapatkan faktor-faktor produksi antar tanaman. Yang terpenting adalah bahwa jarak tanam yang tepat dan teratur akan menyebabkan Leaf Area Indeks (LAI) yang optimum karena semua lapisan daun sempurna sehingga proses fotosintesis tanaman dapat berlangsung secara optimal. Keadaan inilah yang dapat menunjang kenaikan produksi lebih tinggi pada sistem budidaya padi dengan menabur benih langsung tanpa melewati proses persemaian. (b) sistem tabela menyebabkan tanaman terhindar dari proses transpirasi yang berlebihan yang dapat menyebabkan kelayuan saat kekurangan air , (c) tanaman terhindar dari stagnasi (d) tanaman terhindar dari proses penggabungan akar yang biasa terjadi saat transplanting sehingga banyak akar yang rusak dan putus dan (e) Dengan sistem tabela kebutuhan tenaga kerja penanam untuk luasan 1 hektar adalah lima orang tenaga kerja dengan waktu + 4 jam sehingga besar biaya akan jauh lebih murah ( + Rp. 125.000) jika dibandingkan dengan budidaya sistem persemaian. Dengan sistem tabela dapat menghasilkan 6 – 6,5 ton gabah, sedangkan melalui sistem persemaian konvensional menghasilkan 5 – 5,5 ton gabah.

Namun disamping memiliki kelebihan-kelebihan tersebut, sistem budidaya padi secara tabela ini juga memiliki beberapa kelemahan/kekurangan diantaranya (a) Sistem tabela hanya dapat digunakan pada musim kemarau. Bila digunakan pada saat musim penghujan benih yang dimasukkan ke dalam lubang akan keluar dan tersebar kemana-mana menyebabkan jarak tanam menjadi tidak teratur, (b) Dengan sistem tabela, karena air dimasukkan lebih awal pada saat akan membuat lubang, dapat menyebabkan biji-biji gulma berkecambah dan tumbuh lebih awal.
Dari beberapa jenis gulma yang tumbuh ternyata ada dua jenis gulma yang sering menyulitkan para petani padi, yaitu :
1. Echinocloa crussgalli
Gulma ini seringkali dijumpai pada tanaman padi. Biasanya disetiap daerah memiliki nama yang berlainan. Orang Sunda menyebutnya sebagai rumput jajagoan, sedangkan istilah Orang Sulawesi seringkali disebut sari beteng.
Jajagoan, salah satu gulma
yang sering mengganggu pertanaman padi

Jenis gulma ini adalah gulma berdaun sempit dan sulit dibedakan dari tanaman utama yaitu padi karena memiliki penampakkan yang hampir sama. Selain memiliki ciri yang sama, jajagoan ini juga biasanya tumbuh menjadi satu dengan anakan padi dalam satu rumpun. Perbedaan mencolok dari gulma ini dapat dilihat pada saat tanaman jajagoan mengalami pembungaan. Pada saat pembungaan inilah biasanya kompetisi dalam memperebutkan unsur hara yang ada dalam tanah berlangsung sehingga dapat mengakibatkan penurunan produksi padi berkisar antara 15 – 20 %. Karena sifatnya yang mirip dan menyatu dengan rumpun padi itulah pengendalian gulma harus diupayakan sedini mungkin dan memilih herbisida yang selektif, efektif dan bersifat pra tumbuh.
2. Monochoria vaginalis
Berbeda dengan jenis jajagoan, gulma ini merupakan jenis tanaman yang berdaun lebar. Orang seringkali menyebutnya dengan eceng gondok. Jenis gulma ini biasanya berkembang biak sangat cepat terutama bila hujan deras. Keadaan ini menyebabkan petani semakin mengalami kesulitan.

Pengendalian
Keberadaan gulma yang sangat mengganggu produktivitas tersebut kini selain dapat dikendalikan secara mekanis, juga dapat dilakukan secara kimia. Penggunaan herbisida merupakan langkah pengendalian gulma secara kimia namun relatif aman baik bagi pengguna maupun bagi tanaman utama itu sendiri. Dengan banyaknya jenis herbisida yang beredar di pasaran tentulah hal ini cukup membingungkan karena masing-masing merk menawarkan berbagai keunggulannya. Namun demikian, seperti yang dijelaskan sebelumnya pemilihan herbisida ini hendaknya sangat hati-hati dan selektif. Efektivitas suatu herbisida tergantung pada jenis gulma dan bahan aktif yang dikandung herbisida tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis herbisida mampu memberantas semua jenis gulma karena pada bahan aktif tertentu hanya efektif/manjur pada karakteristik gulma tertentu saja. Tidak terlepas dari bagaimana sifat/karakteristik suatu bahan aktif dalam efektivitasnya membasmi gulma, maka di beberapa tempat di Sulawesi Selatan seperti di Kab. Sindrap, Pinrang dan Bone khususnya pada budidaya padi yang menggunakan sistem tabela, telah mengadakan beberapa percobaan baik yang dilakukan sendiri oleh petani maupun bersama-sama. Hasilnya memuaskan dimana dari beberapa herbisida yang dicoba, ternyata hanya ada dua jenis yang paling unggul dan terbukti efektif dalam membasmi gulma jenis jajagoan maupun eceng gondok. Herbisida yang dimaksud adalah Billy 20WP dan Queen 25WP yang didistribusikan oleh PT. Tanindo Subur Prima-Surabaya dengan merk dagang Cap Kapal Terbang. Keunggulan dari dua jenis herbisida ini ternyata dari sifatnya selektiif pada padi dimana bahan aktif yang dimiliki baik oleh Billy 20WP maupun Queen 25WP tersebut efektif dalam membasmi gulma namun tidak mematikan tanaman padi.
Herbisida Billy 20WP merupakan herbisida sistemik yang berbahan aktif Etil pirazosulfuron 20 %. Herbisida ini dapat digunakan pada saat pra tumbuh sampai awal purna tumbuh, disamping selektif juga mampu mengendalikan gulma berdaun sempit maupun berdaun lebar. Billy 20WP ini berbentuk tepung yang berwarna abu-abu. Sifat selektivitas yang dimilikinya ini bila ditinjau secara biokimia erat kaitannya dengan keberadaan bahan aktif etil pirazosulfuron dimana senyawa yang dihasilkannya akan memutus cabang asam amino pada tanaman gulma yang lama-kelamaan akan menyebabkan kematian, namun tidak berpengaruh pada tanaman padi. Hal ini disebabkan bila kontak dengan tanaman padi maka senyawa tersebut akan membentuk senyawa hidroksil yang tidak beracun sehingga tetap aman bagi padi. Berdasarkan pengalaman para petani yang ada, maka agar didapatkan hasil yang optimal penggunaan dosis untuk memberantas gulma jajagoan adalah sekitar 5 gram/2 tangki air (28 liter) per hektar. Sedangkan untuk memberantas gulma eceng gondok dapat digunakan dosis 5 gram/1 tangki air (14 liter) per hektar.
Herbisida Queen 25WP tidak berbeda jauh dengan “kerabat”-nya yaitu Billy 20WP. Baik dilihat dari segi manfaat maupun keunggulan yang dimiliki baik Billy 20WP maupun Queen 25WP hampir sama. Hanya saja herbisida Queen 25WP ini mengandung bahan aktif Kuinklorak sebesar 25 %. Queen 25WP ini merupakan herbisida sistemik yang dapat digunakan pada pra tumbuh dan awal purna tumbuh berbentuk tepung dan berwarna krem yang dapat disuspensikan. Herbisida Queen ini lebih cocok digunakan pada gulma berdaun sempit seperti jajagoan. Dosis yang dapat digunakan untuk memberantas gulma ini adalah + 50 gram/2 tangki air untuk luasan satu hektar tanaman padi.
Dari hasil percobaan dan pengalaman petani setempat, ternyata bila kita menggunakan herbisida berbahan aktif metil metsulfuron maupun 2,4-D pada budidaya padi dengan sistem tabela ini akan menyebabkan keracunan pada tanaman padi yang dicirikan dengan daun berwarna kemerahan dan akhirnya berwarna coklat kehitaman seperti terbakar. Untuk itu maka penggunaan herbisida berbahan aktif metil metsulfuron maupun 2,4 –D ini baru dapat digunakan pada saat tanaman padi berumur + 18 hari.
Berdasarkan uraian di atas maka pengambilan keputusan untuk pengendalian gulma secara kimia harus dibuat sebijak mungkin dan hati-hati dengan mempertimbangkan efektivitas dan biayanya. Sehingga pemilihan herbisida yang benar-benar tepat yaitu efektif dan selektif juga aman bagi tanaman padi mutlak dipertimbangkan. Dengan keunggulan yang dimiliki , maka baik Billy 20WP maupun Queen 25 WP merupakan alternatif herbisida yang tepat dan efektif dalam mengendalikan sekaligus mencegah adanya tanaman gulma. Penggunaan herbisida pada sistem tabela dapat memberantas gulma sedini mungkin tanpa merusak tanaman padi itu sendiri. Sehingga hal itu tidak dapat memberikan kesempatan kepada gulma untuk berkompetisi dengan tanaman padi dalam mendapatkan unsur hara, air, cahaya, maupun CO2 untuk perkembangan dan pertumbuhannya.
Read More

SISTEM TANAM PADI TABELA, SOLUSI PERUBAHAN IKLIM

11.34 1

tabela

Perubahan iklim yang terjadi beberapa tahun terakhir ini sangat mempengaruhi sektor pertanian. Perubahan iklim jangka panjang ini memungkinkan terjadinya penurunan produktivitas, stabilitas dan pendapatan pada daerah yang mengalami ketidak-tahanan pangan. Musim produksi bisa bergeser, pola tanam berubah, serangan hama dan penyakit pun dapat berubah. 

Melalui kegiatan Sekolah Lapang bagi petani, penyuluh pertanian dapat melakukan kegiatan pemberdayaan petani, dengan menyampaikan informasi mengenai iklim dan antisipasi serta adaptasi untuk mensiasati adanya perubahan iklim tersebut. Salah satunya dengan mensosialisasikan tanam padi sistem TABELA (Tabur Benih Langsung).

Tanam padi dengan sistem tabela ini dapat menjadi alternatif, karena memberikan beberapa keunggulan dari cara tanam konvensional karena dirasa lebih efisien, khususnya pada saat musim kemarau. Pada sistem tabela ini, sebelum benih ditabur ke lahan terlebih dahulu di kecambahkan di dalam karung yang basah selama 2 hari sampai calon akarnya kelihatan, kemudian barulah dimasukkan langsung ke lahan dalam lubang-lubang yang dibuat terlebih dahulu menggunakan kayu sederhana (tugal) yang berfungsi sebagai alat pembuat lubang dan sekaligus untuk mengatur jarak tanam. 

Beberapa keuntungan budidaya padi dengan sistem tabela diantaranya : 
  1. Sistem tabela memastikan jarak tanam lebih tepat dan teratur sehingga produksi yang diperoleh petani lebih banyak sekitar 500 – 1000 kg gabah kering per hektar bila dibandingkan dengan sistem persemaian. Konsekuensi yang diperoleh dari jarak tanam yang teratur akan mengurangi kompetisi untuk mendapatkan faktor-faktor produksi antar tanaman. Yang terpenting adalah bahwa jarak tanam yang tepat dan teratur akan menyebabkan Leaf Area Indeks (LAI) yang optimum karena semua lapisan daun sempurna sehingga proses fotosintesis tanaman dapat berlangsung secara optimal. Keadaan inilah yang dapat menunjang kenaikan produksi lebih tinggi pada sistem budidaya padi dengan menabur benih langsung tanpa melewati proses persemaian.
  2. Sistem tabela menyebabkan tanaman terhindar dari proses transpirasi yang berlebihan yang dapat menyebabkan kelayuan saat kekurangan air.
  3. Sistem tabela membuat Tanaman terhindar dari stagnasi dan terhindar dari proses penggabungan akar yang biasa terjadi saat transplanting sehingga banyak akar yang rusak dan putus.
  4. Sistem tabela kebutuhan tenaga kerja penanam untuk luasan 1 hektar adalah lima orang tenaga kerja dengan waktu ± 4 jam sehingga besar biaya akan jauh lebih murah ( ± Rp. 125.000) jika dibandingkan dengan budidaya sistem persemaian. Dengan sistem tabela dapat menghasilkan 6 – 6,5 ton gabah, sedangkan melalui sistem persemaian konvensional menghasilkan 5 – 5,5 ton gabah.

Di poktan Mojoranu desa Tanggalrejo kec. Mojoagung, pada tanggal 27 Maret 2011, lahan seluas 0,5 ha milik saudara M. Sholikhin (0,2 ha) dan lahan milik saudara Kafidz (0,3 ha) telah dilaksanakan tanam padi sistem tabela (tabur benih langsung). Jumlah benih yang dimanfaatkan untuk lahan 0,5 Ha sebanyak 4,5 Kg, sampai dengan tanggal 10 Mei 2011 jumlah anakan sebanyak 55 - 60 per rumpun dengan penyiangan dilakukan sebanyak 2 kali. 

Pada lahan yang ditanam dengan sistem tabela tidak terkena asem-asemen, sementara lahan sekitar yang tidak menggunakan sistem tabela ini banyak terkena asem-aseman. Dengan melihat keberhasilan tanam sistem tabela di poktan Mojoranu, petani sekitar yang lahannya terkena asem-asemen ada yang dibongkar, kemudian meniru system ini. Kekurangan dari sistem tabela ini terjadi ketika padi baru di tanam terjadi hujan deras, karena benih bisa tercecer kemana-mana, akan tetapi petani di poktan Mojoranu bisa menyiasati hal tersebut. 

(Ir Bambang PHS - KJF Penyuluh Dinas Pertanian Kab. Jombang)
Read More

Sistem Tanam Tabela

08.34 2
Hasil gambar untuk Sistem Tanam Tabela

Sistem tanam benih langsung (tabela) adalah penanaman tanaman padi tanpa melalui pesemaian dan pemindahan bibit. Budidaya tanam benih langsung padi pada dasarnya dapat dibedakan atas dua pilihan teknologi, yaitu tanam benih langsung secara merata (broad cast) pada areal pertanaman dan tanam benih langsung dalam larikan (on ows) (Supriyadi dan Malian, 1993).
Teknologi penyebaran benih secara merata pada areal pertanaman mampu menurunkan curahan tenaga kerja sekitar 28% (Hazairin dan Manalu, 1993). Namun kelemahan utama penerapan cara ini adalah meningkatnya kebutuhan benih 2–3 kali lipat, serta kendala pemanenan karena tidak adanya jarak tanam.
Budidaya tanam benih langsung dalam larikan tidak banyak mengubah cara budidaya yang telah berlangsung selama ini karena tetap menggunakan larikan dengan jarak antar barisan antara 22–25 cm, tergantung varietas yang ditanam. Kebutuhan benih dengan cara ini berkisar antara 50–60 kg/ha, atau antara 1,5–2 kali lipat dibandingkan dengan tanam pindah (Supriono dan Milan, 1993).
Beberapa penyempurnaan dalam penerapan tanam benih langsung dalam larikan telah dilakukan dan ditemukan Tabela Legowo, padi ditanam dalam larikan 4–6 baris, dikosongkan 1 baris ditanam lagi, 4–6 baris berikutnya dan seterusnya. Hasil penelitian dari 1992–1994 di Balittan Sukamandi, menunjukkan bahwa tabela Legowo dua baris adalah yang paling baik, karena produksi padi tidak turun, selama musim tanam padi.
Cara pengolahan tanah dalam budidaya padi tabela pada prinsipnya sama dengan budidaya tanam pindah. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan pengolahan tanah yang sempurna. Pengolahan tanah yang dalam akan mempercepat pertumbuhan tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah pada stadia generatif. Permukaan tanah harus rata agar tinggi permukaan air dapat dikontrol (Supriadi dan Malian, 1993).
Teknik tanam tabela dengan menggunakan alat tanam Atabela tidak memerlukan pesemaian seperti pada teknik tanam pindah. Benih langsung direndam selama 24 jam kemudian dikering anginkan selama 12–14 jam dan langsung di tanam dalam larikan. Benih yang digunakan sekitar 40 kg/ha sedangkan tanam pindah (tapin) hanya 25 kg/ha.
Bila dibandingkan antara penggunaan cara tanam pindah dengan cara tanam tabela, maka cata tanam tabela akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain :
  • Biaya tenaga kerja diluar panen 25–30 persen lebih rendah
  • Biaya sarana produksi 5–10 persen lebih rendah.
  • Hasil per hektar 10–25 persen lebih tinggi dan harga gabah maupun beras lebih tinggi (karena kualitas lebih baik).
  • Pendapatan bersih petani meningkat dari Rp. 1,2–1,5 juta/ha/musim menjadi Rp. 2,0–2,5 juta/ha/musim 
Read More

Sistem Tanam Padi Penyemaian langsung

08.21 1
Benih tanaman langsung membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja dan cenderung matang lebih cepat daripada tanaman yang ditransplantasikan.

Dalam metode ini, tanaman tidak mengalami tekanan seperti ditarik dari tanah dan membangun kembali akar kecil yang baik. Namun, mereka memiliki lebih banyak kompetisi dari gulma.

Tergantung pada metode persiapan lahan yang digunakan, penyemaian langsung dapat dilakukan dengan dua cara:

Pembibitan langsung basah

Pada lahan basah, penyemaian langsung dapat dilakukan baik melalui penyiaran atau pengeboran benih ke lumpur dengan drum seeder.

Penebaran
Penebaran t 80−100 kg per ha benih pra-germinated hingga yang baru-baru ini dikeringkan, tempat benih yang sudah dikeringkan dengan baik atau ke dalam air dangkal.

Jika air di ladang berlumpur, biarkan 1-2 hari sampai mengering sebelum disiarkan.

Jika air dikeringkan dari ladang setelah penyiaran, benih diperkenalkan kembali 10−15 hari setelah penyemaian pertama.

Pembibitan Drum 
Penabur drum digunakan untuk penanaman cepat. Ini beroperasi terbaik pada persemaian yang diratakan dengan baik, halus, dan basah. Namun, pembenih dapat tersumbat jika tanahnya lengket atau jika mesinnya dirancang dengan buruk.

Siapkan 80 kg benih pra-kecambah per ha.


planting-directseeding-drumseeder





Read More

Sistem irigasi pivot untuk tanaman padi

05.51 0


AIR 
Sistem irigasi pivot pusat otomatis memberikan jumlah air yang tepat yang dibutuhkan dan pada saat yang tepat diperlukan untuk tanaman padi Anda. Petani padi di Australia, Brasil dan Amerika Serikat telah menyadari penghematan air sebesar 20% hingga 50% dengan irigasi pivot dibandingkan dengan irigasi banjir tradisional. Ini dilakukan melalui kontrol otomatis dan paket sprinkler yang dirancang khusus. Hal ini terutama benar karena beras adalah tanaman yang sangat berakar di mana aplikasi air yang berat dapat menimbulkan masalah. Irigasi beras Pivot sekarang memungkinkan untuk menanam padi di lahan pasir yang tidak mungkin menggunakan irigasi banjir.

FLEKSIBILITAS
Tumbuh padi di bawah irigasi pivot dibandingkan metode banjir tradisional memiliki banyak manfaat tambahan selain air, energi dan penghematan tenaga kerja. Salah satu manfaat terbesar adalah fleksibilitas tambahan yang dibawa kepada Anda operasi pertanian dan potensi pasar. Manfaat dan kemungkinannya meliputi:
  • Tumbuh padi di tanah yang lebih ringan yang tidak dapat menangani irigasi banjir tradisional
  • Buka area baru seperti ladang miring atau daerah berbukit untuk penanaman padi
  • Rotasi padi dengan tanaman lain untuk memperbaiki kondisi tanah / kesuburan
  • Fleksibilitas rotasi tanaman yang berbeda untuk memenuhi permintaan pasar
  • Penghapusan kebutuhan akan pelumpuran mengurangi kebutuhan persiapan lahan
  • Hujan pada awal musim cenderung tidak menenggelamkan padi yang berkecambah (benih langsung)
  • Ladang akan kering lebih awal - panen lebih awal
  • Mengurangi kerusakan pada mesin
LINGKUNGAN Menggunakan pivot untuk mengairi padi versus irigasi banjir memiliki banyak manfaat lingkungan yang positif. Manfaat utama meliputi:
  • Menggunakan lebih sedikit air, menghemat sumber daya yang berharga 
  • Menghilangkan habitat untuk penyakit pembawa nyamuk
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca yang umum terjadi dengan banjir
  • Kurang memompa berarti lebih sedikit konsumsi energi dan pengurangan emisi
  • Memungkinkan untuk rotasi tanaman meningkatkan kesehatan tanah
  • Hal-hal penting untuk irigasi beras pivot yang sukses meliputi:
  • Menggunakan varietas genetik padi yang lebih baik
  • Jadwal pemeriksaan / kemoterapi yang komprehensif
  •  Menggunakan paket sprinkler yang benar yang dirancang untuk mengairi padi 
  • Rotating crops 
  • Solusi pelacakan baru untuk pengapungan yang lebih baik bila diperlukan 
  • Remote control & monitoring pivot untuk penghematan tenaga kerja dan air
CHEMIGATION / FERTIGATION 
Mengelola sumber daya kimia dan pupuk pada beras lebih mudah dari sebelumnya dengan sistem injeksi GrowSmart. Menggunakan pivot untuk mengaplikasikan pupuk dan bahan kimia memiliki banyak keuntungan, termasuk:
  • Aplikasi pupuk dan kimia yang seragam dan tepat
  • Penggabungan dan aktivasi bahan kimia yang mudah dan otomatis
  • Potensi penggunaan bahan kimia dalam jumlah yang lebih rendah dan pengurangan biaya aplikasi jika dibandingkan dengan padi sawah irigasi
  • Mengurangi kesalahan operator dan potensi bahaya lingkungan karena konsentrasi bahan kimia yang lebih rendah, penanganan bahan kimia yang berkurang dan pelindian dan limpasan kimia yang berpotensi.
YIELD Peta tanah untuk lapangan di Osceola, Arkansas menunjukkan area pasir lempung yang mengalir di sepanjang lapangan yang akan mencegah ladang menahan air banjir untuk produksi beras tradisional. Lingkaran merah secara kasar menguraikan area lapangan yang diirigasi oleh pusat poros Zimmatic. Bagian selatan lapangan ditanam untuk beras dan diirigasi dengan poros pusat Zimmatic. Peta hasil dari salah satu dari dua kombinasi yang digunakan untuk memanen lahan menunjukkan keseragaman hasil panen padi yang sangat baik. Variasi hasil padi tidak menunjukkan pola yang terkait dengan aplikasi air oleh pusat poros (yang akan muncul sebagai busur atau band melalui lapangan). Pemeriksaan dekat dari data itu menunjukkan bahwa hasil padi meningkat karena tekstur tanah menjadi lebih ringan. Hasil tertinggi sebesar 210 bu / ac (10,6 MT / ha) tercatat di tanah bertekstur ringan (lempengan pasir halus Covent). Hasil ini menunjukkan bahwa padi yang ditanam di bawah pivot pusat dapat memiliki hasil yang sama dengan padi yang ditanam di ladang banjir tradisional.

MENGHASILKAN
Peta tanah untuk lapangan di Osceola, Arkansas menunjukkan area pasir lempung yang mengalir di sepanjang lapangan yang akan mencegah ladang menahan air banjir untuk produksi beras tradisional. Lingkaran merah secara kasar menguraikan area lapangan yang diirigasi oleh pusat poros Zimmatic. Bagian selatan lapangan ditanam untuk beras dan diirigasi dengan poros pusat Zimmatic. Peta hasil dari salah satu dari dua kombinasi yang digunakan untuk memanen lahan menunjukkan keseragaman hasil panen padi yang sangat baik. Variasi hasil padi tidak menunjukkan pola yang terkait dengan aplikasi air oleh pusat poros (yang akan muncul sebagai busur atau band melalui lapangan). Pemeriksaan dekat dari data itu menunjukkan bahwa hasil padi meningkat karena tekstur tanah menjadi lebih ringan. 
Hasil tertinggi sebesar 210 bu / ac (10,6 MT / ha) tercatat di tanah bertekstur ringan (lempengan pasir halus Covent). Hasil ini menunjukkan bahwa padi yang ditanam di bawah pivot pusat dapat memiliki hasil yang sama dengan padi yang ditanam di ladang banjir tradisional.

TENAGA KERJA Sistem irigasi pivot otomatis menghemat input tenaga kerja. Tidak hanya sistemnya yang otomatis tetapi Anda dapat memantau dan mengendalikannya dari jarak jauh melalui sistem telemetri FieldNET. Pivot juga dapat dengan mudah menggunakan pupuk yang menghilangkan biaya aplikasi udara nitrogen. Selain penghematan tenaga kerja irigasi, University of Arkansas telah menunjukkan penghematan tambahan di bidang-bidang berikut:

• Tanggul survei

• Tarik leeves

• Pasang gerbang tanggul

• Hapus gerbang leeve

• Bangkitkan tanggul

• Tenaga kerja irigasi

• Perbaikan

Dan jika Anda memulai di lahan baru, menggunakan pivot menghemat biaya survei awal lahan, laser leveling, dan biaya persiapan lahan lainnya


ENERGI 
Studi kasus irigasi pivot menunjukkan penghematan air sebesar 20-50% dibandingkan dengan irigasi banjir. Karena air ini perlu dipompa, ada korelasi antara penghematan air dan penghematan energi. Studi kasus Michael McCarty di Osceola, Arkansas, AS menunjukkan penghematan energi 37% hanya untuk penghematan air 21%. Dengan menggabungkan pivot pusat Zimmatic untuk irigasi beras dengan stasiun pompa Watertronics, efisiensi yang lebih besar dapat dicapai. Hanya Lindsay yang menawarkan FieldNET dengan Kontrol Pompa yang mengintegrasikan pivot dan pompa menjadi satu sistem kontrol. Produk unik ini mengubah dan mematikan pompa dengan perubahan permintaan sambil meningkatkan masa pakai pompa individual. Setiap stasiun pompa disesuaikan khusus untuk proyek irigasi tertentu dan diuji pabrik untuk menjamin keandalan lapangan.


Keuntungan dari pivot atau lateral atas irigasi banjir termasuk:

  • Penghematan tenaga kerja 
  • Penghematan air yang signifikan dan dengan demikian penghematan energi untuk memompa air 
  • Kemampuan untuk mengaplikasikan bahan kimia / pupuk melalui pivot untuk aplikasi yang lebih efektif bila diperlukan 
  • Kurang habitat nyamuk.




Read More

Terapi irigasi menggunakan ozon nano bubble water bersamaan dengan terapi oksigen hiperbarik

03.51 0
abstract

Terapi irigasi menggunakan ozon nano bubble water bersamaan dengan terapi oksigen hiperbarik 

Author: Kawashima, M; Kawashima, M; Tamura, H; Nagayoshi, aku; Motoyama, T; Furue, Y; Koga, Y; Ogawa, T; Shimizu, M; Takao, K; Yamaguchi, T; Miyata, K; Mano, Y; Yagishita, K 

Abstrak: 
Pendahuluan: 

Gelembung ozon dengan diameter kurang dari 100 nanometer dapat tetap berada di dalam air untuk jangka panjang. Ini disebut “gelembung nano ozon.” 
Fitur utama gelembung ozon nano ini adalah bahwa ia memiliki kemampuan antiseptik yang sangat baik untuk bakteri. 

Percobaan menggunakan air gelembung nano ozon dalam hubungannya dengan terapi oksigen hiperbarik (HBO2T) untuk osteomyelitis, dan infeksi jaringan lunak dilakukan. 

Metode: 
Penelitian berikut ini dilakukan dari Desember 2009 hingga Oktober 2010 di Rumah Sakit Ortopedi Kawashima. Delapan kasus osteomielitis diobati dengan terapi irigasi tertutup menggunakan air gelembung ozon nano sebagai air irigasi. Terapi irigasi tertutup adalah metode yang digunakan untuk mencuci lesi dengan menguras air irigasi secara terus menerus selama satu atau dua minggu. 

1000-2000mL ozon nano air gelembung per hari digunakan. 27 kasus infeksi masalah lunak telah luka mereka dicuci dengan 20-50mL ozon nano air gelembung setiap hari. Semua kasus juga ditangani dengan HBO2T. HBO2T dilakukan di bawah kondisi 2 ATA dan selama 60 menit sekali sehari. Hasil: Penyembuhan luka terlihat pada tujuh dari delapan kasus osteomielitis. 

Dalam 27 kasus infeksi jaringan lunak, 20 kasus (74,1%) akhirnya sembuh. Tujuh kasus (25,9%) terus eksudasi atau diamputasi. 

Untuk kelompok kontrol, kami meneliti kasus-kasus ulkus kulit yang tidak diobati dengan gelembung air ozon nano. Dalam kelompok kontrol, 13 kasus (56,5%) dari 23 sembuh oleh HBO2T, 10 kasus (43,5%) tidak sembuh. 

Kesimpulan: Hasil yang baik diperoleh dengan menggunakan air gelembung ozon nano. Ini bisa menjadi tambahan tambahan untuk terapi; penelitian lebih lanjut dengan jumlah yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil ini.
Read More

Memahami Oksigen Terlarut

03.33 0
Hasil gambar untuk Dissolved Oxygen



Kurt Becker 
Bahkan petani non-teknis memiliki pemahaman dan penghargaan untuk pengukuran yang digunakan dalam rumah kaca yang tumbuh saat ini. Pemantauan dan optimalisasi pH dan Konduktivitas Listrik (EC) telah menjadi praktik standar, meningkatkan kesehatan tanaman dan kualitas di seluruh industri. Dengan mengukur dua faktor sederhana ini, sebagian besar masalah nutrisi dapat dihindari. Pengukuran Dissolved Oxygen (DO) juga terbukti sama pentingnya untuk pertumbuhan tanaman. Seperti dua pengukuran lainnya, ada tingkat minimum yang diperlukan untuk tanaman yang sehat. Selain itu, dengan mengoptimalkan DO, seperti halnya dengan pH dan EC, kita dapat melihat peningkatan besar dalam pertumbuhan dan kualitas tanaman. Namun, petani jauh lebih sedikit yang memanfaatkan, atau bahkan menyadari, dari pengukuran ini.

Banyak praktik di botani sudah mempertimbangkan efek oksigen pada zona akar. Di lapangan, kami mengolah tanah. Antara lain, ini menambah ruang udara untuk memberikan oksigen ke akar. Dalam hortikultur, media tanam dipilih dengan pertimbangan untuk porositas karena alasan yang sama. Manfaat oksigen bagi akar tanaman, dan rhizosfer secara umum, telah ditentukan dengan baik oleh para petani. Namun, sebagian besar tidak menyadari tingkat oksigen yang terkandung dalam air irigasi mereka dan tidak menyadari bahwa ada metode untuk meningkatkan tingkat ini.

Oksigen terlarut hanyalah jumlah oksigen (O2) yang terlarut dalam air. Ini adalah salah satu indikator terbaik dari kualitas, dan kemampuan mendukung kehidupan, air. Orang-orang membutuhkan jumlah oksigen yang tepat di atmosfer untuk bertahan hidup. Dan, sama seperti ikan membutuhkan jumlah oksigen terlarut yang tepat dalam air untuk bertahan hidup dan berkembang, begitu juga tanaman.

Diukur dalam mg / l, sebagai persen kejenuhan (%) atau dalam bagian per juta (ppm), kadar oksigen terlarut dipengaruhi oleh suhu dan salinitas air, dan juga oleh tuntutan kimia dan / atau biologi lainnya (COD / BOD) dari air. Air dingin dapat menahan oksigen terlarut lebih banyak daripada air hangat (lihat Gambar 1) dan air tawar dapat menahan oksigen terlarut lebih banyak daripada air asin. Jumlah maksimum DO yang dapat ditahan air disebut nilai saturasi. Itu mungkin, dan sangat sering diinginkan — terutama di rumah kaca — untuk melampaui titik saturasi alami DO dalam air. Ini disebut super-saturasi.




Pada tingkat sekitar 5 mg / l oksigen terlarut, air irigasi biasanya dianggap sedikit dapat diterima untuk kesehatan tanaman. Kebanyakan tanaman rumah kaca, bagaimanapun, akan berkinerja lebih baik dengan tingkat yang lebih tinggi. Tingkat 8 mg / l atau lebih tinggi umumnya dianggap baik untuk produksi rumah kaca dan tingkat yang jauh lebih tinggi, setinggi 30 mg / l atau lebih, dapat dicapai dan dapat bermanfaat. Jika kadar DO di bawah 4 mg / l, air bersifat hipoksia dan menjadi sangat merugikan, mungkin fatal, bagi tumbuhan dan hewan. Jika ada DO yang parah, di bawah sekitar 0,5 mg / l, airnya anoxic. Tidak ada tumbuhan atau hewan yang dapat bertahan hidup dalam kondisi anoxic. Air irigasi di banyak rumah kaca memiliki tingkat yang sangat rendah — sering dalam kisaran hipoksia yang berbahaya.

 Sayangnya, tanpa pengukuran dan kesadaran akan oksigen terlarut di air irigasi rumah kaca, masalah yang disebabkan oleh air hipoksia dalam pertumbuhan tanaman sering tidak terdiagnosis atau salah didiagnosis. Untungnya, pemantauan DO cukup mudah. Sama seperti pH dan meter EC, ada berbagai perangkat yang tersedia dengan berbagai kualitas, akurasi, dan kemudahan penggunaan untuk menguji tingkat oksigen terlarut dalam air.

Saat mengukur DO, penting untuk memahami permintaan oksigen di sistem irigasi dan di akar. Ada banyak hal yang akan menggunakan oksigen di lingkungan ini. Ini adalah alasan bahwa Anda mungkin menguji 8mg / l DO di sumur atau kepala sumur, tetapi hanya 5mg / l di pabrik. Bahan organik dalam air, atau biofilm dalam pipa Anda, akan mengkonsumsi oksigen. Karena alasan ini, penting untuk menguji di beberapa lokasi dan mencari cara untuk menghapus sebanyak mungkin permintaan biologis.

Namun, efek merugikan dari kadar oksigen terlarut rendah seharusnya bukan satu-satunya alasan untuk mengukur. Peningkatan DO dalam air irigasi tidak hanya dapat mencegah masalah, tetapi dengan tingkat super-jenuh, dapat meningkatkan kualitas dan pertumbuhan tanaman, mengurangi waktu tanam dan kesehatan secara keseluruhan. Tingkat oksigen terlarut yang tinggi mendorong pertumbuhan akar yang sehat. Sistem perakaran membutuhkan oksigen untuk respirasi aerobik, suatu proses penting yang melepaskan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan akar yang sehat dan tanaman yang sehat.

 Penelitian menunjukkan bahwa kadar oksigen terlarut yang lebih tinggi di zona akar sebagian besar tanaman menghasilkan massa akar yang lebih tinggi. Tanaman dengan massa akar tumbuh lebih sehat dan lebih cepat. Akar tumbuhan adalah di mana ia mendapatkan sebagian besar inputnya untuk pertumbuhan, termasuk air dan nutrisi. Akar sehat dengan pasokan oksigen yang baik memiliki respirasi yang lebih baik dan mampu menyerap lebih banyak ion dalam larutan, seperti garam mineral penting, fosfor dan kalium. Ketika ada lebih sedikit oksigen di dalam air daripada yang ada di pabrik, ini mengurangi permeabilitas akar ke air, sehingga mengurangi (bahkan membalik) penyerapan nutrisi.

 Tanaman yang lebih sehat adalah tanaman yang lebih efisien

DO bukan hanya nutrisi tambahan yang harus lebih diperhatikan karena membuat tanaman lebih sehat; ada dampak ekonomi langsung, juga. Ketika digunakan dengan benar, itu dapat mengurangi jumlah nutrisi dan mikronutrien yang diperlukan, serta jumlah bahan kimia yang mahal, seperti fungisida. Selain itu, bukti menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman meningkat dengan tingkat super-saturasi DO, mengurangi waktu tanam dan meningkatkan hasil buah atau berbunga.

 Meningkatkan kadar oksigen terlarut dapat dilakukan melalui berbagai metode. Aerasi atau agitasi sederhana dapat meningkatkan oksigen terlarut yang cukup untuk mencegah masalah. Menyuntikkan udara atau, terutama, oksigen murni dapat meningkatkan tingkat juga, tetapi hanya setinggi tingkat kejenuhan. Memperhatikan suhu juga dapat membantu meningkatkan DO, karena air yang lebih dingin dapat menahan lebih banyak oksigen. Selain itu, air pada tekanan atmosfir akan menahan lebih sedikit oksigen daripada saat di bawah tekanan. Bayangkan sebuah botol berisi air berkarbonasi: saat berada di bawah tekanan, air menahan lebih banyak karbon dioksida daripada yang bisa ketika tutupnya dilepas dan tekanannya dilepaskan. Begitu botol dibuka, CO2 mulai keluar dari air, effervescing. Hal yang sama berlaku dengan oksigen. Menambahkan oksigen ke sistem bertekanan dapat meningkatkan level DO.

Ozonisasi adalah metode lain untuk meningkatkan kadar oksigen dalam larutan. Seperti injeksi oksigen, suntikan gas ozon akan meningkatkan oksigen terlarut. Namun, ozon atau O3 hampir 13 kali lebih larut dalam air daripada O2. Ini memungkinkan kadar oksigen yang jauh lebih besar untuk dilarutkan ke dalam air. Karena O3 sangat tidak stabil dan kembali ke O2 dengan cepat, O3 meninggalkan tingkat oksigen terlarut yang super jenuh di dalam air. Karena sistem tetap di bawah tekanan, tingkat DO dapat dipertahankan pada lebih dari 300% tingkat kejenuhan DO.

Sambil menambahkan oksigen terlarut, ozon memiliki manfaat tambahan karena ia mengoksidasi bahan organik dan biofilm dalam pipa, mengurangi permintaan oksigen dan membantu mempertahankan tingkat DO yang lebih tinggi


Menempatkannya pada Ujian percobaan dilakukan di Metrolina Greenhouses di Huntersville, North Carolina. Memanfaatkan unit pengolahan air portabel yang terdiri dari penyaringan dan ozonisasi, manfaat air super-jenuh dengan oksigen terlarut diuji terhadap sumber air standar mereka. Tiga rumah kaca diuji secara berdampingan menggunakan benching dan booming yang identik. Yang satu menggunakan air kolam mereka, satu menggunakan air sumur mereka dan yang ketiga menggunakan air kolam mereka yang diolah dengan sistem percobaan. Secara konsisten, sumbat di rumah kaca ketiga yang menggunakan perawatan ozon memiliki tingkat perkecambahan yang lebih tinggi, waktu tanam yang lebih cepat, pertumbuhan akar yang lebih baik (lihat foto) dan perkembangan daun yang lebih baik. Pengukuran oksigen terlarut mereka di air irigasi yang digunakan di rumah ketiga adalah 300% lebih besar daripada di dua rumah lainnya (lihat Gambar 2).

Dalam ringkasan akhir dari percobaan dan tahun pertama mereka menggunakan sistem perawatan lengkap mereka sendiri, Metrolina melaporkan bahwa mereka melihat rata-rata dua minggu waktu tanam yang lebih singkat pada kebanyakan liners, dengan pengurangan waktu tanam lengkap hingga empat minggu. Sistem akar yang lebih kuat dengan lebih sedikit kerusakan dan lebih banyak toleransi kekeringan dicatat, serta penghilangan semua biofilm dari filter dan pipa, dan pengurangan keseluruhan dalam penyusutan mereka sebesar 66% dari rata-rata tiga tahun sebelumnya.

Hasil ini sangat mengesankan dan dapat dicapai oleh orang lain dengan peralatan yang tepat. Namun, petani dapat meningkatkan kesehatan air mereka dalam jangka pendek dengan hanya memperhatikan oksigen terlarut di air mereka. Minimal, pemantauan DO di air irigasi dapat membantu mencegah masalah atau menyarankan tindakan yang berbeda ketika masalah muncul.

 Dalam jangka panjang, kemampuan untuk mengoptimalkan kadar oksigen dapat meningkatkan kualitas kesehatan tanaman, mengurangi waktu panen dan menghilangkan penyusutan, sama seperti fokus pada pengoptimasi input lainnya di masa lalu. GT

Kurt Becker adalah Wakil Presiden Eksekutif — Penjualan & Pemasaran di Dramm Corporation di Manitowoc, Wisconsin..
Read More

Ozon: Praktik terbaik untuk memerangi ganggang?

02.57 0
algaeonerie.reg



Ahli air di daerah-daerah rawan ganggang yang demo di belakang ozon pengobatan sebagai jalan terbaik untuk menangkis ganggang racun. 

 Michael Beazley, administrator di kota Oregon, OH, mengatakan itu adalah metode pilihan pengobatan di kotamadya. 

 "pengobatan ozon adalah benar-benar muncul, praktik terbaik untuk berurusan dengan permukaan air,"Beazley berkata, per The Toledo Blade. 

 Doug Wagner, pengawas pengolahan air, menekankan efektivitas ozon untuk menangkis ganggang racun. 

"setelah Anda mendapatkan ozon ditambahkan ke dalam perawatan, Anda akan menghilangkan kesempatan untuk microcystin masuk ke keran air,"Dia berkata, setiap laporan. "[Ganggang masalah] tidak akan pergi, jadi kita akan memukul itu langsung." 

 Oregon datang ke kesimpulan ini setelah sedikit riset yang baik. Tanaman berlari program percontohan selama lima bulan tahun lalu, mengobati 4 galon air per menit dengan ozonation. Proyek percontohan termasuk ruang kontak dan penyaring biologis. 

 "Itu seperti microplant," Wagner berkata, setiap laporan. "Kami punya empat kolom yang memiliki profil filter yang berbeda di masing-masing untuk menempatkan air ozonated untuk melihat mana yang akan tumbuh bakteri terbaik yang akan mengkonsumsi organik dalam air." 

 Pejabat mengatakan sistem baru akan mengurangi tingkat klorin dalam air minum. Mereka harus memiliki proses-proses baru di tempat pada 2017. Pejabat berpendapat bahwa ozon menghasilkan lebih sedikit desinfeksi produk samping, dikenal sebagai trihalomethanes. EPA catatan bahwa ozon adalah salah satu disinfektan terkuat yang tersedia untuk air minum pengobatan. 

 Oregon pejabat memacu untuk tindakan oleh Toledo ganggang krisis dua tahun lalu, ketika sekitar 400.000 penduduk tidak dapat menggunakan air mereka selama lebih dari dua hari karena untuk kontaminasi beracun ganggang, menurut CNN. Oregon tidak bagian dari Toledo larangan, tapi itu juga menarik air dari Danau Erie. 

 "asupan air kota terletak di Danau Erie, tapi itu terpisah dari Toledo. Ketika air Danau mencapai pabrik pengolahan Oregon, ozon menggabungkan dengan listrik untuk memecah kontaminasi organik dalam air menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Apa yang tersisa berjalan melalui filtrasi biologis. Sistem membunuh ganggang yang berhubungan dengan racun dalam sekitar delapan-persepuluh detik,"lapor The Blade.
Read More

Jumat, 30 Maret 2018

Apakah akar tanaman membutuhkan oksigen? Mengapa atau mengapa tidak?

23.38 0
Hasil gambar untuk root oxygen


Steve Schwartz
Apakah akar tanaman membutuhkan oksigen? Mengapa atau mengapa tidak?

Tentu saja, mereka membutuhkan oksigen untuk banyak alasan yang sama yang Anda lakukan, respirasi seluler. Bagian tanah di atas tanaman dapat memperoleh oksigen dari atmosfer (daun-daun tersebut sebenarnya berusaha untuk menyingkirkan kelebihan oksigen) dan melalui bukaan di batang yang disebut lentisels. Di bawah tanah adalah masalah ibu. Ketika Anda melihat jalan yang dipakai di rumput tempat orang berjalan secara konsisten, tanaman biasanya mati bukan karena sedang berjalan, tetapi dari pemadatan tanah yang menghilangkan ruang udara di tanah serta membuat tanah sulit untuk melewati akar.

Tentu saja akar tanaman membutuhkan oksigen karena setiap sel dari tubuh tumbuhan bernafas secara aerobik. Pertanyaannya adalah, bagaimana mereka mendapat oksigen? Yah, jelas kita tidak bisa membayangkan penetrasi udara ke dalam tanah tetapi Ya! Udara dapat menembus tanah hingga ke tingkat tertentu. Itulah sebabnya kami membajak untuk membuat tanah lebih berpori untuk pertanian yang membuatnya menjadi ideal. Sebenarnya, ini adalah salah satu alasan lebih banyak membajak. Jadi molekul udara dapat mencapai akar tanaman yang memiliki jumlah oksigen yang cukup. Untuk bagian arial dari tanaman, seperti yang dikatakan Sir Steve sebelumnya bahwa tanaman mencoba untuk menyingkirkan kelebihan oksigen. Tidak mendapatkan oksigen oleh akar dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman.

Jelas sekali, Steve. Kita sering mengatakan, ketika tanah di tanaman pot terlalu basah, maka tanaman 'tenggelam.' (Hal yang sama berlaku untuk tanaman di tanah, juga, ketika tanah terlalu basah.) Tidak hanya akar yang rusak karena kekurangan oksigen, tetapi kekurangan oksigen yang sama menciptakan lingkungan yang sempurna untuk bakteri anaerob dan berbagai jamur infeksi, yang mengarah ke 'busuk akar' yang disebutkan. Karena itulah kesadaran akan kelembaban tanah adalah dasar untuk menanam tanaman dalam pot.


Akar tanaman terbuat dari sel. Semua sel bernafas (yang mengubah energi kimia menjadi energi yang dibutuhkan untuk menjalankan proses sel normal), dan sel-sel dari semua organisme kompleks bernafas secara aerobik, yaitu mereka mengambil molekul karbohidrat, bereaksi dengan oksigen untuk membentuk karbon dioksida dan air dan berikan energi. Pada tanaman hijau, dalam cahaya sel juga melakukan proses fotosintesis terbalik, di mana karbon dioksida dan air menggunakan energi cahaya untuk membentuk oksigen dan karbohidrat, namun oksigen ini tidak akan di sebagian besar tanaman menyebar secara efektif ke ujung akar dan akar mengambil oksigen dari kantong udara di tanah di sekitar mereka. Ada beberapa spesies dengan adaptasi khusus untuk rooting di tanah tergenang air anaerobik, tetapi sebagian besar tanaman menyerap oksigen serta air melalui akar mereka dan mereka akan mati tanpanya

Akar tanaman membutuhkan oksigen untuk tetap sehat dan melakukan pekerjaan mereka mengumpulkan air dan nutrisi untuk tanaman.

Mengapa tumbuhan membutuhkan oksigen? 

Jawaban 1: 
Saya yakin Anda bertanya-tanya karena Anda sudah tahu bahwa tanaman dapat membuat oksigen. Anda mungkin sudah tahu bahwa dalam fotosintesis, tanaman mengambil CO2 dari udara, Air (H2O) dari akar mereka, dan energi dari matahari dan membuat gula (C6H12O6). Yang tidak disadari banyak orang adalah bahwa ketika ada sedikit atau sama sekali tidak ada cahaya, tanaman melakukan hal yang sama dengan yang kita lakukan. Memecah gula untuk melepaskan CO2, air, dan energi. Ini membutuhkan oksigen. Alasannya cukup kompleks, tetapi pada dasarnya, elektron dapat dilewatkan, dan oksigen harus mengambilnya di akhir proses.

Jika Anda mengukur jumlah oksigen dan CO2 yang terlarut di danau, bagaimana menurut Anda tingkat siang hari akan dibandingkan dengan tingkat malam hari? Akankah sebuah pabrik membutuhkan oksigen jika berada di bawah lampu 24 jam sehari?

Jawaban 2: 
Tanaman bernafas, seperti yang kita lakukan. Ketika sebuah pabrik tidak memiliki akses terhadap cahaya, ia membakar gula untuk menghasilkan energi, mengkonsumsi energi. Hanya saja tanaman menggunakan gula untuk membangun tubuh mereka serta penyimpanan energi, sehingga selama masa hidup tanaman, karena tumbuh, itu membuat lebih banyak gula daripada yang terbakar, dan melepaskan lebih banyak oksigen daripada yang dikonsumsi.

Jawaban 3: 
Tanaman membutuhkan oksigen untuk alasan yang sama yang Anda dan saya lakukan - tanpa oksigen, kita tidak dapat mengubah karbohidrat, lemak, dan protein yang kita makan menjadi energi. Kami menyebut proses ini sebagai respirasi, dan rumus untuk reaksi semacam ini adalah seperti ini:

gula + oksigen -> karbon dioksida + air + energi

Jadi kita menghirup oksigen dan makan makanan, dan kita menghembuskan karbon dioksida dan mengeluarkan air. Reaksi yang sama persis ini terjadi di setiap sel hidup, termasuk semua sel tumbuhan. Tetapi tentu saja tanaman tidak harus makan makanan, karena mereka membuat makanan mereka sendiri menggunakan fotosintesis. Rumus untuk fotosintesis pada dasarnya ini:

karbon dioksida + air + sinar matahari -> gula + oksigen

Anda dapat melihat bahwa ini pada dasarnya adalah kebalikan dari respirasi, tetapi tanaman mengubah energi dalam sinar matahari menjadi ikatan kimia gula. Ketika sel-sel bernafas, mereka memutus ikatan itu dan mendapatkan energi dari mereka. Bagaimanapun, Anda dapat melihat bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen sebagai produk limbah, sehingga untuk sebagian besar tanaman tidak perlu menghirup oksigen ekstra - mereka hanya bisa gunakan oksigen yang mereka hasilkan selama fotosintesis. Namun, tanaman hanya melakukan fotosintesis di bagian hijau, seperti daun dan batang, tetapi semua sel tumbuhan membutuhkan oksigen untuk bernafas. Sel-sel di daun mendapatkan banyak oksigen dari fotosintesis, tetapi sel-sel di akar sering perlu mendapatkan oksigen dari lingkungan untuk tetap hidup. Meskipun akar terkubur, mereka dapat menyerap oksigen dari ruang udara kecil di tanah. Inilah sebabnya mengapa mungkin untuk 'menenggelamkan' tanaman dengan menyiramnya terlalu banyak.

Jika tanah terlalu basah, akarnya tertutup, akar tidak bisa mendapatkan oksigen dari udara, dan sel-sel di akar mati. Tanpa sel-sel akar itu, sisa tanaman mati. Beberapa tanaman telah berevolusi untuk beradaptasi dengan tanah yang sangat basah. Mangrove adalah pohon yang hidup di lingkungan berawa di sepanjang pantai di daerah tropis. Akar mangrove sering sepenuhnya di bawah air asin, sehingga mereka memiliki struktur khusus yang disebut pneumatophores (bahasa Yunani untuk 'pembawa udara') yang bertindak seperti snorkel, mencuat dari air untuk mendapatkan oksigen bagi akarnya.




Read More

Post Top Ad

Your Ad Spot