Ketersediaan hijauan pakan ternak sering menjadi kendala dalam pengembangan ternak di Bali. Alih fungsi lahan di Bali mencapai 100 ha/tahun (BPS, 2013) sehingga berdampak pada penyediaan pakan ternak. Untuk mengatasi permasalahan pakan ternak salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan limbah sayur dan pakan lokal yang potensinya belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah sayur yang diberikan oleh peternak di Dusun Sandan, Desa Bangli Kecamatan Baturiti, Tabanan umumnya antara lain limbah dari sayur hijau, kol, jerami kacang panjang, jerami padi, dan pakan lokal lainnya.
Potensi limbah sayuran dan jerami sebagai pakan ternak di Desa Sandan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan-Bali, seperti terlihat pada table berikut;
Tabel 1. Potensi Limbah Sebagai Pakan Ternak Di Desa Sandan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan-Bali
No
|
Nama Limbah
|
Luas Tanam (are)
|
Produksi/ha (kg)
|
% Nilai Konversi
|
Produksi limbah (kg)
|
1
|
Sayur Hijau
|
15
|
30.100
|
10
|
452
|
2
|
Kembang Kol
|
15
|
968
|
10
|
14,52
|
3
|
Jerami Padi (Ciherang)
|
40
|
8.000
|
100
|
3.200
|
4
|
Jerami Kacang Panjang
|
15
|
5.157
|
10
|
77,355
|
Sumber : Data primer diolah
Kandungan protein yang terdapat dalam sayur hijau, kembang kol dan kacang panjang cukup tinggi yaitu 23,29%, 16,62% dan 6,90%, sehingga kebutuhan protein dari pakan sapi yang terdiri dari campuran rumput raja, limbah sayuran dan jerami padi sudah tercukupi. Kualitas pakan sangat dipengaruhi oleh kandungan gizi pakan. Kualitas pakan yang berasal dari limbah sayuran dan sisa hasil ikutan agroindustri pertanian lainnya dapat ditingkatkan melalui inovasi teknologi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan sapi yang potensial untuk usaha penggemukan dan pembibitan.
Dari hasil kajian BPTP Bali di Dusun Sandan, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan-Bali menunjukan potensi limbah sayuran (sayur hijau, kubis, bunga kol dan kacang panjang) dan jerami padi dalam satu tahun sebanyak 7.487,8 kg mampu mencukupi kebutuhan 2 ekor ternak sapi selama 125 hari pemeliharaan. Jenis hijauan pakan yang ada di Desa Sandan sebanyak 10 jenis dengan kandungan gizi (protein 7 – 28 %) sangat berpotensi sebagai pakan ternak. Pemanfaatan limbah sayuran, jerami, dan pakan lokal lainnya dapat mengatasi kesulitan pakan pada musim kemarau, karena pakan lokal kebanyakan produksinya sepanjang tahun.
Sumber : Budiari dan Rai Yasa, Buletin Teknologi dan Imformasi Pertanian; Volume 13; Nomor 39; Agustus 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar